MADURA, PERHUTANI (26/07/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menerima kunjungan kerja Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sumenep di Lokasi Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Manding Sumenep, Petak 20E, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumenep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, Sumenep, Rabu, (26/07).

Hadir pada kunjungan tersebut, Wabup Sumenep Petahana Hj. Dewi Khalifah beserta rombongan, mewakili Administratur Perhutani Madura Kepala Seksi (Kasi) Produksi dan Ekowisata Marinus, serta Asper BKPH Madura Timur Moh Rifaie beserta jajaran.

Dalam kesempatan itu Wabup Sumenep Petahana Hj. Dewi Khalifah, menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani beserta jajaran yang telah menyambut baik kedatangannya beserta rombongan, untuk dapat berkunjung ke lokasi PMKP yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep, ungkapnya.

Menurutnya, tujuan kunjungannya ingin mengetahui lebih jauh mekanisme kerja di lingkup Perhutani khususnya lokasi PMKP ini, dengan melihat secara langsung di lokasi, dimulai dari tahap awal proses pembenihan bibit daun kayu putih, petik daun hingga proses penyulingan, katanya.

Pihaknya sangat berharap kehadiran hutan khususnya dengan adanya PMKP di wilayah Kabupaten Sumenep, dapat memberikan banyak manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat, baik itu manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi secara optimal, katanya.

Sementara itu, Administratur Perhutani Madura melalui Marinus Kasi Produksi dan Ekowisata menyampaikan sekilas pengelolaan hutan di Madura, menurutnya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola hutan di Pulau Jawa dan Madura, selain memiliki target profit, di dalam pengelolaannya juga menerapkan tiga prinsip pokok, yakni aspek ekologis, ekonomi dan sosial,” ungkap Marinus.

“Selama ini Perhutani selalu memberikan kontibusi, baik kepada pemerintah maupun masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, salah satunya dengan adanya tempat penyulingan minyak kayu putih, secara tidak langsung kita memberikan peluang kepada masyarakat sekitar hutan untuk bermitra. Mulai dari tenaga pungut daun kayu putih (DKP), angkutan dari lapangan ke pabrik begitu pula tenaga masak dipabrik penyulingan sehingga bisa menambah penghasilan bagi masyarakat,” papar Marinus.

“Semoga di momentum yang baik ini, Perhutani dan Pemkab. Sumenep dapat terus menjalin komunikasi dan kolaborasi, yang bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat yang ada sekitar hutan,” imbuh Marinus. (Komp-PHT/Mdr/Jep)

Editor : Uan
Copyright © 2023