Hari Bumi tanam Pohon bersama Dandim

Dok.PR/Mjk@2014

MOJOKERTO, PERHUTANI (22/4) – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bersama TNI Kodim 0815 Mojokerto, Komunikasi Relawan Siaga Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (KORSABI) Kabupaten Mojokerto serta Advokasi Kelembagaan Bencana Nadhlatul Ulama (AKB NU) Kabupaten Mojokerto melaksanakan penanaman pohon dan normalisasi kali bertepatan dengan Hari Bumi yang jatuh tanggal 22 April di Desa Mojowiryo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.  Selasa.

Desa Mojowiryo adalah desa yang selalu menjadi langganan banjir dan mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Ratusan anggota TNI dari Kodim 0815 Mojokerto yang dipimpin langsung Dandim 0815, Letkol (Arm) Putranto Gatot Sri Handoyo dan rimbawan Perhutani Mojokerto yang dipimpin Administratur KPH Mojokerto, Widhi Tjahjanto bersama relawan KORSABI melaksanakan penanaman serentak di wilayah desa.

Tidak hanya penanaman pohon Mahoni dan Markisa, diterjunkan untuk melakukan pengerukan saluran air yang sudah cukup lama tidak tersentuh pembangunan sebagai upaya normalisasi sungai dan bentuk aksi nyata dalam mencintai bumi, ungkap Nawang Woelan, regional officer AKB NU.

Desa Mojowiryo selalu menjadi langganan banjir karena luapan anak sungai Marmoyo. Sungai yang dangkal mengakibatkan air meluap ke perkampungan warga dengan ketinggian air bisa mencapai dada orang dewasa. “Saat Jombang hujan deras, disini pasti terkena imbasnya,” imbuhnya.

Sementara saat musim kemarau tiba, kampung ini justru mengalami musibah kekeringan yang luar biasa. Hal tersebut diakui oleh Kades Mojowiryo, Taufiq Abbas. Dia mengatakan, selama musim kemarau tiba, warga desa ini mengandalkan air resapan yang dibuat warga.

Sementara itu, Kepala Sub Seksi PHBM KPH Mojokerto, Tukani mengatakan untuk aksi-aksi serupa, KPH Mojokerto telah menyalurkan bantuan bibit kepada masyarakat atau pihak ke tiga sebanyak 50.000 plances dengan berbagai jenis. (PR Mojokerto / Eko Eswe)

Editor  : Dadang K Rizal

@Copyright 2014