CIANJUR, PERHUTANI (05/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur turut berpartisipasi dalam Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, Selasa (04/11), bertempat di halaman Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur.
Kehadiran Perhutani dalam apel ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat daerah, mengingat sebagian besar wilayah Cianjur merupakan kawasan hutan yang memiliki kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir bandang pada musim hujan.
Apel siaga dipimpin oleh Wakil Bupati Cianjur, Ramzi Geys Thebe, serta dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), BPBD, TNI, Polri, dan berbagai unsur relawan penanggulangan bencana lainnya.
Dalam kesempatannya, Administratur KPH Cianjur, Ade Sugiharto, menyampaikan bahwa Perhutani siap berkolaborasi penuh dengan Pemerintah Kabupaten dan BPBD Cianjur dalam langkah-langkah mitigasi maupun respons kebencanaan.
“Perhutani memiliki peran vital dalam menjaga fungsi hidrologis hutan. Kami siap bersinergi dengan Pemkab dan seluruh stakeholder untuk melakukan mitigasi di wilayah hulu, seperti reforestasi di lahan kritis, serta membantu dalam penanganan darurat bencana di lapangan,” jelasnya.
Pada sambutannya, Wakil Bupati Ramzi menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dunia usaha, akademisi, relawan, media, hingga masyarakat — untuk bersinergi membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh, cepat, dan terukur.
“Jangan sampai ketika bencana datang, kita masih sibuk mempersiapkan diri. Dengan kesiapan sejak dini, Insyaallah respon kita akan lebih cepat, tepat, dan efektif dalam menyelamatkan jiwa serta meminimalkan kerugian akibat bencana alam,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan lima pesan penting: memperkuat koordinasi lintas sektor, mengoptimalkan peran relawan dan masyarakat, memperhatikan wilayah rawan, memanfaatkan teknologi informasi kebencanaan, serta menanamkan nilai gotong royong dan empati. (Kom-PHT/Cjr/HN)
Editor:EM
Copyright©2025