JAKARTA— Perusahaan Umum Perhutani terus memperluas pasar produknya, kayu dan non kayu, ke negara-negara Eropa Timur. Perluasan pasar itu terlihat pada stand Perhutani pada pameran dagang yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Ukraine.
Perhutani dalam pameran dagang itu menawarkan produk garden furniture, flooring, gum rosin, terpentin dan destinasi ekowisata Perhutani yang cantik. Pameran yang dibuka oleh Dubes RI untuk Ukraina Niniek Kun Naryatie itu merupakan yang kali pertama bagi Indonesia menawarkan produk ke negera EropaTimur ini.
Dalam pembukaan pameran itu, hadir Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sekjen Kemenhut Hadi Daryanto, dan Dirut Perhutani Bambang Sukmananto. Bambang menyatakan bahwa ke ikutsertaan dalam misi dagang ini untuk membuka pasar Eropa Timur sekaligus meningkatkan nilai ekspor industri hilir yang tengah dikuatkan, seperti industri derivative di samping industri plywood berbahan baku kayu sengon.
Menurutnya, sejak tahun lalu Perhutani masuk pasar China untuk produk teak flooring, pesanannya mencapai 500 kontainer setahun. Target menembus pasar EropaTimur melalui Ukraina, menurut Sukmananto, akan dijadikan tolok ukur pemasaran di luar pasar Asia Tenggara dan Eropa Barat.
“Bahan baku kayu jati belum ada saingan untuk pasar Ukraina, sehingga potensial meningkatkan nilai ekspor Perhutani,” kata Bambang Sukmananto di stand Perhutani di Kiev, Ukraina, Senin (27/5) waktu setempat.
Selama ini pasar industri kayu Perhutani seperti produk vinir diekspor ke Malaysia, Korea, China, dan Italia, terus meningkat kuantitas nya dari 212.628 m3 pada 2009 menjadi 510.525 m3 pada 2011.
Rencananya pada 2012 eksporvinir mencapai 561.580 m3 dan 747.464 m3 pada 2015. Sedangkan untuk produk lantai kayu atau flooring Perhutani mematok rencana 1.161 in3 pada 2012 dengan negara tujuan Asia seperti China, Jepang, Taiwan, Singapore, Italia dan Polandia yang selama ini telah membeli dari Perhutani yang sebelumnya hanya 1.056 m3 saja.
“Target pasar pada akhir 2015 diperkirakan 1.546 m3 lantai kayu akan terserap pasar Asia dan Eropa Timur,” tambahnya. Nilai ekspor produk kayu olahan Perhutani mencapai USD 3.742.227 pada 2009 dan turun’sampai USD 2,719,739 pada 2011 karena imbas kondisi ekonomi dunia yang terpuruk.
Perhutani menargetkan pendapatan ekspor produk industri kayu mencapai USD 3.981.967 pada 2015. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang hadir pada pameran dan misi dagang tersebut meminta Perhutani untuk melakukan ekspansi pasar kayu, khususnya ke Ukraina dan Eropa Timur karena selama ini ekspor banyak ke Eropa Barat. (rir/jpnn)
Media : Indopos, 29 Mei 2013 hal. 4