BOGOR, PERHUTANI (20/5) | Perum Perhutani dan PT. Korea-Indonesia Forest Center (KIFC) mengadakan penebangan perdana tanaman akasia hasil kerjasama di petak 27J RPH Maribaya BKPH Parung Panjang KPH Bogor, wilayah administrasi desa Barengkok Kecamatan Jasinga Kabupatern Bogor bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Rabu.
Kerjasama Perum Perhutani dengan National Forestry Corporative Federation (NFCF) diawali dengan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan yang diwakili oleh kementerian kehutanan masing-masing negara. Negara Indonesia menyediakan 500.000 ha bagi pengusaha Korea Selatan untuk ikut serta dalam pembangunan kehutanan seluas 10.000 ha di lahan Perum Perhutani.
Turut hadir dalam tebang perdana Dewas Perum Perhutani, Upik Rosalina Wasrin, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto, Dirut PT. Inhutani II, Tjipta Purwita, Chairman National Forestry Corporative Federation (NFCF), Lee Souk Hyong , Presiden Direktur Korea-Indonesia Foresty Corporative (KIFC), Yun Kyong Im. Dinas Kehutanan Kabupaten Bogor, Jajaran Muspika Kecamatan Jasinga dan Tenjo, Tokoh Masyarakat, LMDH sekitar desa Barengkok, Siswa-Siswi SD Barengkok 03 dan Saka Wanabakti Parung Panjang.
Kerjasama pembangunan Kehutanan antara Perhutani dan KIFC hingga saat ini mencapai luas 7.424 ha yang tersebar di beberapa Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yaitu KPH Banten seluas 1.480 ha KPH bogor seluas 728 ha, KPH Purwakarta seluas 2.105 ha, KPH Sumedang seluas 2.681 ha, KPH Majalengka seluas 182 ha, KPH Indramayu 246 ha. Tanaman yang akan di tebang tahun 2015 adalah hasil tanam tahun 2007 dengan luas 40 ha, 24,2 ha di KPH Bogor dan 15,8 ha di KPH Sumedang. Berdasarkan hasil Inventarisasi terdapat 697 pohon dengan perkiraan produksi 214 m3 kayu pertukangan dan 43 shuffle meter kayu bakar.
Dalam kesempatan ini Perum Perhutani dan PT. KIFC juga memberikan bantuan (CSR) bagi sekolah di desa barengkok berupa alat tulis dan perlengkapan olahraga, bantuan baju layak pakai untuk masyarakat sekitar hutan.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto juga meminta agar KIFC berperan aktif dalam membina masyarakat desa di sekitar hutan seiring dengan pembangunan hutan. Selain itu perum perhutani mengharapkan lokasi tanaman kerjasama dengan NFCF dapat dikaitkan dengan sema perdagangan karbon yang akan dibeli oleh beberapa negara maju seperti Korea Selatan.
Chairman NFCF, Lee Souk Hyong menyatakan NFCF berkomitmen memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknologi maju di bidang kehutanan untuk LMDH dan karyawan Perum Perhutani di Korea Selatan, serta memberikan pengetahuan sejak dini tentang pentingnya hutan di sekolah asuh yang berdekatan dengan lokasi kerjasama.
Lee Souk Hyong juga mengharapkan dukungan dari masyarakat setempat untuk memahami tujuan usaha kerjasama ini, memperluas kerjasama yang saling menguntungkan dan memperkuat hubungan yang lebih bersahabat juga terus berkomitmen agar anak-anak kita tetap memahami pentingnya lingkungan dan hutan.
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015