RRI.COM (18/09/2025) | Situ Cisanti atau Danau Cisanti adalah sebuah danau yang berada di Kabupaten Bandung. Danau ini dikenal sebagai hulu Sungai Citarum, hulu Sungai Citarum yang akrab disebut Kilometer 0 Citarum.

Luas dari danau ini mencapai 5 hektare. Situ Cisanti ini terletak di Tarumajaya, Kertasari, Kabupaten Bandung, salah satu sungai di Jawa Barat yang pernah populer sebagai “tempat sampah terbesar di dunia”. Berbanding terbalik dengan julukan tersebut, nama Situ Cisanti justru semakin terdengar karena kecantikan dan keindahan yang ditawarkannya.

Dikelilingi beberapa gunung dan hutan yang masih alami, Situ Cisanti menyajikan pesona alam menakjubkan. Pengunjung bisa menikmati keindahan alam ini dengan tujuan rekreasi dan wisata. Kesejukan dan ketenangannya menjadikan tempat ini cocok untuk refreshing di akhir pekan.

Situ Cisanti adalah danau buatan yang menampung air dari 7 mata air utama Sungai Citarum. Yaitu dari mata air Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti.

Selain akan memanjakan mata kalian di Situ Cisanti pun banyak yang bisa kalian lakukan yaitu berfoto karena tempatnya yang sangat instragrammable dan jangan lupa berfoto di tugu kilometer 0 Citarum karena itu yang paling iconnya.

Situ Cisanti selain menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari, kini sudah tertata rapi sebagai objek wisata yang mengandung nilai edukasi konservasi alam dan nilai sejarah. Usianya termasuk tua karena sudah dibangun sejak zaman pendudukan Belanda.

 Situ Cisanti pernah menjadi tempat persinggahan Dipatiukur, salah satu pribumi yang melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Konon tempat petilasannya dianggap kramat dan hanya bisa dikunjungi pada waktu tertentu, ditemani dengan penjaga atau kuncen. Selain itu, konon danau ini juga merupakan tempat mandi Prabu Siliwangi.

 Danau ini dikelilingi oleh beberapa gunung sekaligus: Guung Wayang, Gunung Malabar, Gunung Bedil, dan Gunung Rakutak. Tidak heran jika tempat ini menjadi penampungan beberapa aliran mata air alami sekaligus. Airnya bersih dan jernih, bahkan terdapat sudut di mana permukaan danau bisa terlihat sangat jelas.

Hutan yang mengelilingi kawasan situ sebagian besar terdiri dari pohon eukaliptus. Keberadaan pohon ini termasuk langka di kawasan perkotaan. Meski kini sudah tidak lagi, namun dahulu area sekitar danau terbuka bagi pengunjung yang ingin berkemah. Aktivitas seperti berenang atau memancing pun sekarang sudah dilarang.

 Salah satu kegiatan rekreasi yang bisa dilakukan di Situ Cisanti adalah menaiki perahu mengelilingi danau

 Saat ini pengunjung hanya diperbolehkan menikmati keindahan danau dengan berkeliling atau menaiki perahu. Selain itu, terdapat beberapa dermaga yang dipercantik dengan keberadaan spot foto kekinian. Ada juga perahu asli yang dipajang sebagai sudut foto bagi pengunjung yang ingin mengabadikan kunjungannya.

 Setelah mengalami berbagai perbaikan fasilitas, kini objek wisata Situ Cisanti sudah lebih ramah pengunjung. Lahan parkirnya luas, terdapat jajaran warung dan saung istirahat, toilet, mushola, dan sebaran bangku taman di sekitar area danau.

Terdapat dua rute yang bisa dicoba untuk menuju objek wisata ini. Pertama adalah rute Pangalengan dengan kondisi jalannya yang belum terlalu baik, namun menyajikan banyak pemandangan indah.

Rute ini juga bisa dijajal menggunakan angkutan umum bus Bandung – Pangalengan dari Terminal Leuwi Panjang kemudian disambung menggunakan angkutan desa (angdes) jurusan Kertasari.

 Pilihan kedua melalui Ciparay cenderung lebih baik karena berupa jalan aspal dan beton. Rutenya diawali dari Jalan Terusan Buah Batu hingga Bojongsoang, melalui Jalan Laswi Ciparay, hingga tiba di Terminal Ciparay.

Dari sini, belokkan kendaraan ke kanan menuju jalan Lembur Awi Ciparay dan terus ke jalan raya Pacet. Sebelum melewati Pasar Cibeureum, jalan akan sedikit sulit dilalui karena jalanan dilapisi tanah merah yang licin setelah diguyur hujan. Situ Cisanti bisa ditemukan tak jauh setelah Pasar Cibeureum.

 Objek wisata danau ini berada di Desa tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Danau ini termasuk dalam kawasan pengelolaan Perhutani di kaki Gunung Wayang. Pengunjung bisa datang dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua

Sumber : rri.com