Republika, SORONG — Perhutani mempercepat pembangunan pabrik industri sagu di Kais, Sorong, Papua Barat. Percepatan proyek pabrik sagu tersebut diputuskan setelah Perhutani mendapat dukungan pasokan energi listrik dari PT PLN (Persero) dan jasa Engineering Procurement Construction (EPC) dari PT Barata. Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, persiapan lapangan sudah dilakukan untuk mewujudkan rencana perseroan tersebut.
“Dan, kedatangan Menteri BUMN secara khusus ke lokasi pembangunan pabrik sagu adalah bukti keseriusan pemerintah bahwa pembangunan akan segera diwujudkan,” ujar Bambang melalui rilis yang diterima Republika, Senin (30/9). Menurut Bambang, Menteri BUMN Dahlan Iskan datang ke lokasi proyek pembangunan pabrik sagu pada Jumat (27/9).
Bambang melanjutkan, selain industri pionir, pabrik sagu sudah sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Alasannya, sagu adalah salah satu alternatif kebutuhan pangan rakyat di Papua dan Indonesia. Bagi Perhutani, kunjungan pembangunan mempunyai beberapa tujuan. Antara lain, pemantapan tapak lokasi pembangunan pabrik, pemantapan koordinasi dengan stakeholder di Papua Barat, mengomunikasikan rencana pembangunan kepada masyarakat setempat, dan mendorong akselerasi pembangunan di sekitar pabrik sagu.
“Termasuk penyiapan tenaga kerja dan kemungkinan pembangunan industri ikutan lainnya,” ujar Bambang. Dia menjelaskan, luas lahan sagu dunia lebih kurang 2,5 juta hektare dan 50 persennya atau 1,25 juta ha berada di Provinsi Papua.
Untuk memenuhi ketersediaan bahan baku pabrik nantinya, Perhutani menyiapkan pohon sagu yang ditanam sendiri seluas 16.055 ha di Distrik Kais Kp Tapuri dan Kp Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Pohon sagu masak tebang sebanyak 73 pohon per ha akan memenuhi kebutuhan bahan baku industri sebanyak 200 ribu pohon per tahun dan menghasilkan 30 ribu ton tepung sagu per tahun. x ed: eh ismail
Jurnalis : EH Ismail
Republika | 01 Oktober 2013 | Hal.13