ANTARANEWS.COM (11/11/2021) | PT Perkebunan Nusantara XI menjalin sinergi dengan Perum Perhutani untuk memenuhi kebutuhan benih tebu Agroforesty Tebu Mandiri (ATM) dan tebu giling, dalam program agroforesty tebu mandiri KPH Ngawi dengan luas lahan sekitar 50 hektare tertanam, atau 7,5 hektare benih serta stok bahan baku tebu giling untuk 2022.

Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja dalam siaran persnya di Surabaya, Kamis menjelaskan sinergi PTPN XI dengan Perhutani itu juga sebagai wujud upaya BUMN mendukung program pemerintahan dalam mencapai program swasembada gula nasional.

Tulus menargetkan, bahan baku tebu untuk digiling pada 2022 sebesar 5,2 juta tob tebu, dengan salah satu diantaranya berasal dari program agroforesty Perhutani.

“PTPN mentargetkan 5,2 juta ton tebu untuk digiling di musim giling 2022, hal ini akan dipenuhi dari kebun sendiri, kemitraan dengan petani dan sinergi program agroforesty Perhutanu,”katanya.

Ia menjelaskan, salah satu tantangannya adalah kelangkaan pupuk, dan akan berpengaruh terhadap pertembuhan dan kualitas tebu.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Tulus, PTPN XI telah mengaplikasikan pupuk berbahan dasar vinase untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Direktur Operasi dan Perhutanan Sossial Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto menegaskan, kerja sama ini sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap program ketahanan pangan serta swasembada gula nasional melalui perhutanan sosial.

“Tentunya dengan bersinergi kami akan berbagai informasi supaya bisa menekan harga pokok produksi, supaya nanti bisa rasiona;. Hal semacam inilah yang mungkin nanti menjadi pembelajaran bersama, terutama Perhutani karena kami masih baru memulai. Kami butuh persiapan yang lebih matang. Tapi kami tetap berusaha untuk all out agar meminimalkan risiko dan melaksanakan budi daya tebu secara benar,” katanya.

Kerja sama agroforesty antara PTPN XI dengan Perum Perhutani sudah dikembangkan sejak 2017 di wilayah Madiun dan Ngawi. Pemenuhan kebutuhan benih berkualitas tersebut dipenuhi dari kebun bibit datar (KBD) yang dikelola Pabrik Gula (PG) Pagottan Madiun dan PG Soedhono Ngawi.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 11 November 2021