CEPU,  PERHUTANI  (28/5/2019) | Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hutan (Puslitbang SDH) Perhutani menyelenggarakan konferensi pers terkait penetapannya sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI ) Jati dari Kemenristek Dikti dalam rangka hilirasi Produk Kayu Jati Plus (JPP) di kantor Puslitbang Perhutani yang dihadiri media dari Persatuan Wartawan Indonesia Bojonegoro, Tuban dan Blora diantaranya MNC Media , Harian Bangsa Bangsa,  IDN News , Tribun News , Net Pitu , Diva  pada Selasa (28/5).

Kepala Puslitbang SDH Perhutani Yahya Amin, mengatakan bahwa Puslitbang Perhutani sudah mengikuti PUI sejak 2017 lalu. Hasilnya sejak pendaftaran awal hingga 2019 ini, trennya terus naik. Bahkan, sudah mendapatkan predikat  perak. “Diharapkan dengan upaya yang maksimal akan  mendapatkan predikat emas pada 202”, ujarnya.

“Sejak dinobatkan sebagai PUI Jati,  Puslitbang terus mengembangkan dan fokus pada penelitian jati di Indonesia. Luasan hutan jati yang terus diteliti dan dikembangkan mencapai 1,2 juta hektare, Kebun Benih Klonal (KBK) Jati sekitar 1.300 hektare, Arboretum Jati 32 varietas, serta tanaman asosiasi jati 55 jenis”, jelas Amin.

Selain itu, Puslitbang juga melaksanakan uji laboratorium biosel, laboratorium genetika molekuler dan laboratorium benih. Semua pembinaan tersebut dilaksanakan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja lembaga litbang.

“Dan fokus kami memang tiga penguatan, yaitu Sourcing Absorptive Capacity, Research and Development Capacity,” ungkap Amin.

Amin menambahkan, saat ini perkembangan dan penelitian jati memilih materi unggul. Salah satunya sumber benih jati memilih materi unggul. Salah satunya sumber benih Jati Plus Perhutani (JPP). Ada 600 pohon plus dari Jawa dan Luar Jawa yang telah ditemukan klon unggul PHT I dan II yang luasannya mencapai kurang lebih 200.000 hektare di KPH.

“Dalam uji coba prototipe JPP, kami telah bekerja sama dengan P3HH,PT KTI, UGM, IPB dan PT Net. Selain itu, Puslitbang Perhutani terus menjalin kerja sama dengan Litbang LHK, BPDAS,BB Padi, Blitjestro, LIP dan PT Inhutani,” pungkasnya. (Kom-PHT/Puslitbang/HRT)

Editor : Ywn

Copyright©2019