Jakarta, GATRAnews – Perhutani RI bekerja sama dengan Svenk Skogs Certifering (SSC) AB (Lembaga Sertifikasi Kayu) Swedia, dalam pemasaran kayu jati dari hutan rakyat Indonesia ke Swedia, sekaligus melakukan sertifikasi.
Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua negara dilakukan di Stockholm, pada Selasa (28/5), pukul 08.00 waktu setempat (13.00 WIB), antara Dirut Perum Perhutani Bambang Sukmananto dan Managing Director SSC AB Forestry, Klaus Benson, disaksikan Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan.
Kerja sama yang ditandatangani di sela-sela kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Swedia (27-29 Mei 2013) itu, sebagaimana dilaporkan Antara, dalam rangka perdagangan kayu jati yang berasal dari hutan rakyat kemitraan dengan Perhutani sebagai bapak angkat.
Kerja sama ini dipandang penting, sebab kayu-kayu jati hutan rakyat Indonesia dapat dipasarkan di Swedia. Keuntungannya, SSC Forestry Swedia bisa menerbitkan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari, yang dilengkapi histori produk-produk kayu jati rakyat sejak dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan dikaitkan dengan agroforestry/silvopastura, pemanenan, pengangkutan, pengolahan, hingga pemasaran.
Disebutkan bahwa dari perdagangan kayu jati untuk produk-produk furniture ini, rakyat mendapat pasar yang kompetitif, sekaligus dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, serta kontribusi terhadap penurunan deforestasi dan emisi karbon.
Kerajaan Swedia memiliki hutan yang mendominasi wilayah negara itu. Betapa tidak, dari luas negara Swedia 35 juta Ha, sebanyak 23 juta Ha di antaranya merupakan hutan. Negara Eropa Utara ini memiliki jargon “Sweden the Forest Kingdom”.
Hutan Swedia terdiri dari hutan yang dikelola oleh negara di bawah Dinas Kehutanan Swedia (Swedish Forest Agency) dan hutan-hutan private atau milik. Cadangan kayu atau standing stock 3.000 juta m3 dan jatah tebangan lestari (Annual Alowable Cut) 85-90 juta meter kubik/tahun di bawah rata-rata jumlah pertumbuhan kayu 120 juta m3/th, dan memberikan kontribusi 3 persen GDP atau sekitar 110 miliar euro.
Hutan milik di Swedia sangat tergantung pada tanggung jawab pemiliknya, terutama untuk produksi, dengan tetap memperhatikan aspek konservasi hutan. (TMA)
Sumber : Gatra online Tanggal ; 30 Mei 2013