BOJONEGORO, PERHUTANI (15/08/2025) – Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Slamet Juwanto, menghadiri tradisi adat Sedekah Bumi atau Nyadranan yang digelar di lokasi Wisata Sendang Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (15/8).

Sedekah Bumi merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta ungkapan rasa syukur atas limpahan karunia Allah SWT. Kegiatan ini digelar setiap tahun oleh Pemerintah Desa bersama warga setempat.

Kepala Desa Ngunut, Suwarno, dalam sambutannya menegaskan bahwa Sedekah Bumi merupakan warisan nenek moyang yang wajib dilestarikan. Kami mewakili Pemerintah Desa Ngunut mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah bergotong-royong sehingga acara ini dapat terselenggara dengan sukses, aman, dan lancar. “Harapan kami, Sendang Grogolan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan sehingga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

ADM KPH Bojonegoro, Slamet Djuwanto, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Desa Ngunut dalam mengembangkan potensi wisata, termasuk di kawasan hutan. “Kami bersama Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, terus berupaya membangun dan mengelola destinasi wisata di wilayah ini. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin besar pula peluang peningkatan pendapatan dan perekonomian masyarakat, sehingga visi Bojonegoro ‘Bahagia, Makmur, dan Membanggakan’ dapat segera terwujud,” tegasnya.

Acara Sedekah Bumi di Sendang Grogolan turut dimeriahkan pertunjukan langen beksan tayub pada siang hari dan hiburan tayub di kediaman Kepala Desa pada malam hari, menampilkan waranggono Nyi Yasmi, Nyi Linawati, Nyi Ika, dan Nyi Leli, dengan iringan Karawitan Setyo Wargo Budoyo pimpinan Ki Suparmin dari Cancung, Bubulan. (Kom-PHT/Bjn/NYO).

Editor:Lra
Copyright©2025