KEDU UTARA, PERHUTANI (28/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara menerima kunjungan dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka koordinasi pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa. Kegiatan tersebut sekaligus diisi dengan survei lokasi persemaian di Petak 35N Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kleseman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, Desa Warangan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo pada Jumat (28/11).

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan pengelola hutan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia kehutanan sekaligus mendukung pembelajaran langsung di lapangan bagi mahasiswa.

Administratur KPH Kedu Utara, Andrie Syailendra, menyampaikan bahwa Perhutani terbuka terhadap kerja sama pendidikan dan penelitian yang melibatkan perguruan tinggi, termasuk pelaksanaan PKL mahasiswa di kawasan kelola Perhutani.

“Perhutani menyambut baik kunjungan dari dosen UGM dalam rangka persiapan program praktik kerja lapangan mahasiswa. Perhutani siap mendukung kegiatan pembelajaran di lapangan, sepanjang tetap berpedoman pada aturan pengelolaan hutan dan prinsip kelestarian,” ujar Andrie.

Menurutnya, keberadaan mahasiswa di lapangan tidak hanya memberikan manfaat bagi proses pendidikan, tetapi juga menjadi sarana pertukaran ilmu pengetahuan antara praktisi kehutanan dan akademisi. Ia berharap kegiatan PKL ini dapat berjalan lancar serta memberi pengalaman nyata bagi para mahasiswa mengenai pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Dosen Silvikultur UGM, Daryono, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi persemaian di Petak 35N RPH Kleseman sebagai lokasi survei didasarkan pada kesesuaian objek pembelajaran dengan materi yang akan dipraktikkan oleh mahasiswa.

“Kegiatan PKL ini kami rancang agar mahasiswa dapat melihat langsung proses pengelolaan persemaian mulai dari penyiapan media tanam, pembibitan, hingga perawatan bibit. Dengan belajar langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang lebih komprehensif  tentang silvikultur,” ungkap Daryono.

Ia juga mengapresiasi kesiapan Perhutani dalam mendukung kegiatan akademik, serta berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dalam bentuk pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Setelah kegiatan koordinasi, rombongan dosen UGM bersama jajaran Perhutani melanjutkan dengan survei langsung ke lokasi persemaian di Petak 35N RPH Kleseman. Di lokasi tersebut, para dosen melakukan peninjauan kondisi bibit, sarana prasarana persemaian, serta potensi lokasi sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa.

Kegiatan survei berlangsung interaktif dengan adanya diskusi teknis antara petugas Perhutani dan dosen UGM terkait sistem persemaian, jenis tanaman yang dibudidayakan, serta teknik perawatan bibit yang diterapkan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin kerja sama yang semakin erat antara Perhutani dan UGM dalam meningkatkan kualitas pendidikan kehutanan. Sinergi antara pengelola hutan dan akademisi juga diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, berwawasan lingkungan, serta siap berkontribusi dalam pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri
Copyright © 2025