KEDIRI, PERHUTANI (21/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan wisata alam berkelanjutan di kawasan hutan dengan menghadiri Rapat Koordinasi Laporan Akhir Kajian Wisata Kawasan Lebak Tumpang yang digelar di Kediri, Selasa (21/10).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kota Kediri, Chairil Anwar, dan dilanjutkan dengan paparan dari Tim Penyusun Pengembangan Wisata Kawasan Lebak Tumpang 2025.
Administratur Perhutani KPH Kediri melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Slamet Budiono, menyampaikan bahwa Perhutani mendukung penuh upaya Pemerintah Kota Kediri dalam pengembangan wisata di kawasan hutan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Pojok, Bagian Kesatuan pemangkuan Hutan (BKPH) Kediri.
“Pengembangan wisata alam di kawasan hutan harus dilakukan secara kolaboratif dengan tetap menjaga kelestarian dan memberdayakan masyarakat sekitar. Kajian lintas sektor ini penting untuk merumuskan strategi pengembangan yang terarah dan berkelanjutan,” ujar Slamet.
Ia menambahkan, pengembangan wisata di lereng timur Gunung Wilis diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga ekosistem hutan tetap lestari.
Sementara itu, Chairil Anwar menyampaikan apresiasi kepada Perhutani dan seluruh pihak atas dukungannya. Menurutnya, kajian wisata Lebak Tumpang mencakup potensi unggulan seperti Goa Selomangleng, Pura Kilisuci, Gunung Klotok, dan Agro Lembah Tretes.
“Tujuannya adalah mewujudkan pengembangan wisata yang berkelanjutan, seimbang antara aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya,” ujarnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas PUPR, Perhutani KPH Kediri, Bappeda, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta unsur kelurahan dan tim penyusun kajian wisata Lebak Tumpang. (Kom-PHT/Kdr/Ton)
Editor:Lra
Copyright©2025