PROBOLINGGO, PERHUTANI (11/02/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo melakukan pendampingan survei lanjutan sebagai langkah strategis dalam mengidentifikasi potensi optimalisasi kawasan hutan. Upaya ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, pemenuhan kebutuhan energi, serta pengembangan sarana penunjang. Survei ini merupakan tindak lanjut dari permohonan penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan yang diajukan oleh PT Gunung Barito Lestari (PT. GBL) dan telah mendapatkan pertimbangan teknis dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan berlangsung di kawasan hutan petak 13 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Prasi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kraksaan, pada Sabtu (08/02).

Dalam survei ini, tim ahli dari IPB bersama tim teknis Perhutani KPH Probolinggo melakukan pemetaan mendalam, analisis kondisi ekosistem, serta evaluasi potensi sumber daya alam yang relevan dengan pengembangan ketahanan pangan dan diversifikasi energi. Pendekatan ilmiah dan terintegrasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis guna mendorong pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan, dengan tetap mengedepankan prinsip konservasi lingkungan.

Plt. Kepala Perhutani KPH Probolinggo, Misbakhul Munir, menyampaikan bahwa kolaborasi antara Perhutani dan tenaga ahli IPB akan memberikan perspektif ilmiah dalam mengoptimalkan fungsi kawasan hutan sebagai aset strategis.

“Kami meyakini bahwa kerja sama dengan tenaga ahli IPB akan memberikan landasan ilmiah yang kuat dalam mengoptimalkan fungsi kawasan hutan. Pendampingan ini merupakan wujud komitmen kami untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dengan kebutuhan pembangunan, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi energi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Gunung Barito Lestari, Mintaryo, mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terjalin dalam survei ini.

“Pendekatan integratif yang diterapkan dalam survei lanjutan ini memberikan keyakinan bagi kami bahwa potensi kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketahanan pangan, energi, serta pengembangan sarana penunjang. Kami berharap hasil kajian teknis ini menjadi landasan strategis bagi program pengembangan yang berorientasi pada keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.

Hasil survei lanjutan ini nantinya akan menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan kawasan hutan yang adaptif dan responsif terhadap dinamika pembangunan nasional. Melalui kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga riset, dan sektor swasta, diharapkan terwujud sinergi yang dapat mendorong transformasi kawasan hutan menjadi sumber daya unggulan yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. (Kom-PHT/Pbo/Tan)

Editor:Lra
Copyright©2025