BANYUWANGI UTARA, PERHUTANI (01/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara menggelar Sosialisasi Environmental and Social Risk Assessment (ESRA) kepada para pesanggem terkait penggunaan pestisida kimia dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) di kawasan hutan yang dilaksanakan di lokasi persemaian Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bajulmati pada Rabu (1/10).

Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Utara, Kepala Sub Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Linglkungan (K3L) Bagoes Djoko menegaskan pentingnya pemahaman risiko pestisida. “Sosialisasi ini kami laksanakan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat desa hutan dalam menjaga dan melindungi lingkungan, karena dengan penggunaan pestisida yang bijak, kita bisa meminimalkan dampak buruk terhadap tanah, air, ekosistem, maupun kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Sosialisasi ini menjadi upaya edukasi bagi masyarakat dan pesanggem sekitar hutan tentang pentingnya pengelolaan hutan lestari. Materi difokuskan pada mitigasi dampak negatif pestisida, dorongan penggunaan metode pertanian ramah lingkungan, serta peningkatan kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan, tambah Bagus.

Supriyono, salah satu pesanggem, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan sosialisasi tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru mengenai penggunaan pestisida yang lebih aman dan ramah lingkungan.

“Sosialisasi ini menambah pengetahuan kami untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam memilih serta menggunakan pestisida. Dengan begitu, kelestarian hutan tetap terjaga, kesehatan masyarakat terlindungi, dan lahan garapan kami pun bisa lebih produktif,” ungkapnya penuh semangat. (Kom-PHT/BWU/Wins)

Editor:Lra
Copyright©2025