KORANSOLO.CO, SLEMAN (28/4) | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, meresmikan program Spirit Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), Rabu (27/4). Bagi masyarakat Solo, konsep kerja sama pariwisata tiga wilayah bukan hal baru.
Konsep wisata antarwilayah ini bahkan sudah digaungkan sejak 1992. Konsep pengembangan wisata yang dilakukan secara sistematis dan terprogram baru diluncurkan kemarin.

“Pengembangan pariwisata lintas batas ini sudah sejak 1992 dibahas tetapi baru saat ini tercapai. Dengan adanya mekanisme sharing ekonomi antardaerah maka akan membangun kemakmuran bersama,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, di sela-sela peresmian Spirit Joglosemar.

Joglosemar merupakan kawasan segitiga emas yang dirancang menjadi pariwisata lintas batas. Sudah saatnya antardaerah saling berkolaborasi untuk meningkatkan sektor ekonomi dan bukan cenderung berkompetisi.

Menurut Sri Sultan, untuk menyelaraskan program ini, diperlukan reformulasi objek wisata, produk, dan atraksi di setiap objek wisata. Joglosemar memiliki deretan candi yang sarat akan budaya, tetapi magnet untuk menarik wisatawan belum terlalu kuat. Tahun 2014, wisatawan mancanegara (wisman) yang melancong ke Borobudur hanya 1% dari total wisatawan se-Indonesia.

“[1%] Ini sangat kecil maka dibutuhkan sinergi beberapa pihak untuk meningkatkan jumlah kunjungan,” ungkap Sultan.

Di bawah Menteri Rini, 12 badan usaha milik negara (BUMN) diajak bersama-sama menggarap pariwisata tiga wilayah tersebut. Target terukur sinergi 12 BUMN tersebut adalah dua juta wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Joglosemar tahun 2019.

BUMN yang terlibat mulai dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, Perum Damri, PT Pelindo 3, PT Garuda Indonesia (Persero), Perum Perhutani, PT Angkasa Pura 1, hingga PT Hotel Indonesia Natour. Setiap BUMN akan berkontribusi sesuai kapasitas mereka.

Rini menjelaskan pemerintah pusat memiliki konsen untuk mengembangkan sektor pariwisata. Koridor Jateng-DIY bisa menyokong target kunjungan 20 juta wisman secara nasional. “Sekarang ini wisatawan asing baru 200.000 [di DIY-Jateng]. Kita harus melompat 10 kali lipat,” kata Rini, dalam sambutan di gedung Trimurti Prambanan, Rabu.

Sementara itu, untuk mendukung Spirit Joglosemar, PT KAI Daops VI meluncurkan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang di-branding dengan desain eksterior batik dan gambar des­tinasi wisata di Joglosemar. Di­rek­tur Utama PT KAI Indonesia, Edi Sukmoro, mengatakan KAI me­nyediakan layanan kereta api ke berbagai wilayah tujuan wisata di Joglosemar. (JIBI)
Tanggal  : 28 April 2016
Sumber  : koransolo.co