adm bikin lubang tanaman@2014 copyMOJOKERTO, PERHUTANI (1/12) – Tak main-main, Perhutani Mojokerto mematok target sukses tanaman tahun 2014 adalah “harga mati”. Artinya capaian keberhasilan tanaman merupakan sebuah keniscayaan dengan keberhasilan maksimal.

Mengawal target tersebut, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, Agus Sarwedi menelorkan kebijakan yang lumayan kontroversial. Dimana jajaran pejabat Mojokerto harus memberikan contoh keteladanan, kejujuran, keikhlasan dan pengorbanan dalam bekerja dengan aplikasi yang unik, yaitu; sering “blusukan” dan menginap di rumah mandor atau petugas lapangan. Tak terkesuali Waka Adm, Kasi PSDH, Kaur Humas sederajat, KSS sederajat, bahkan Administratur sekalipun.

“Hukumnya wajib, semua jajaran di kantor Perhutani Mojokerto untuk menginap di rumah mandor dalam rangka mengawal dan menjalin sinergi untuk sukses tanaman 2014”, tegas Agus Sarwedi.

“Hal tersebut sebetulnya sederhana dan bagian dari fungsi pengawasan melekat (waskat) sekaligus menjaring aspirasi di lapangan”, imbuhnya.

Kita kawal keberhasilan tanaman dengan hati, kita motivasi, kita rasakan beban tanggung jawab mereka dan kita berikan keteladanan. “Bagaimana membuat lubang tanaman yang benar, bagaimana teknis penanaman yang baik, pemupukan, administrasinya, peran aktif petani hutan dan LMDH serta tata waktu yang betul”, tuturnya saat kesempatan menginap di rumah Suwignyo mandor tanam Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banyuasin, BKPH Kambangan, Minggu.

Sementara itu Sabri Madjid, Kasi PSDH Perhutani Mojokerto, di tempat terpisah yang juga berkesempatan menginap di rumah mandor mengatakan; Kebijakan ini sejalan dan sesuai dengan “reformasi moral” yang digulirkan Direktur Utama Perhutani, Mustoha Iskandar.

Dimana waktu kemarin (tahun sebelumnya), pencanangan, job training tanaman dilaksanakan dengan seremonial dan biaya yang besar, sekarang saatnya kita lakukan dengan job training “door to door” dari rumah mandor yang satu ke mandor yang lain. Sederhana dan yang pasti biaya murah.

Lebih aplikatif dan tepat sasaran, mandor-pun senang karena merasa diperhatikan. Hal tersebut juga meningkatkan sense of belonging, rasa ikut memiliki terhadap perusahaan termasuk beban tanggung jawabnya. “Merasa mempunyai tanggung jawab yang sama, senasib sepenanggungan”, tambah Sabri.

Menapak sukses tanaman 2014, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menyediakan 1.273.751 plances stek pucuk bibit unggul Jati Plus Perhutani (JPP) siap tanam. Luas tanaman KPH Mojokerto sendiri seluas 2.083,4 hektar. Selain JPP, disiapkan bibit untuk tanaman pokok, tanaman pengisi, tepi dan hias sebanyak 1463.321 plances. Total 2.737.072 plances siap tanam demi tercapainya sukses tanaman 2014.(Kom PHT Mjkt / Eko Eswe)

Editor :  Dadang K Rizal

@copyright 2014