MADIUN, PERHUTANI ( 19/11) | Kemarau panjang yang terjadi tahun ini membuat sebagian wilayah di Indonesia mengalami kekeringan atau krisis air bersih. Kondisi berbeda dengan Desa Krandinan Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun tepatnya Dusun Bulak, terdapat 2 mata air yang berada di kawasan hutan petak 24 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tambakmerang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dagangan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun yang masih tetap mengalir walaupun kemarau panjang.
Ketua LMDH Rizqi Abadi, Nur Tsalis mengatakan bahwa ada 2 (dua) mata air yang ada di wilayah hutan petak 24 RPH Tambak merang BKPH Dagangan Perhutani KPH Madiun. Dia mengakui masih terjaganya sumber mata air tersebut, karena masih bagusnya kondisi hutan yang merupakan penyangga resapan air.
Kelestarian kawasan hutan yang berada di sekitar sumber air, mendapat perhatian khusus oleh Perhutani Madiun dan masyarakat Desa Krandinan. Masyarakat sangat peduli dengan kelestarian hutan yang merupakan potensi sebagai resapan air, apabila hutan sebagai resapan air rusak, maka sumber air akan mati.
“Masyarakat Desa Krandinan menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah banyak membantu dan menyokong kehidupan warga desa hutan seperti kami ini” tambahnya
Air bersih tersebut disalurkan ke pemukiman penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih minum, mandi dan cuci. Hampir seluruh warga desa setempat lebih dari 270 kepala keluarga menggantungkan air bersih dari sumber mata air yang berasal dari hutan Perhutani.
Air yang berasal dari sumber air dialirkan ke sebuah bak penampungan. dari penampungan itu, dibagi-bagi ke masing- masing kepala keluarga. (Kom-PHT/Mdn/Yudi).
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015