Guar BumiMAJALENGKA, PERHUTANI (01/12) | Guar Bumi merupakan tradisi turun temurun masyarakat desa hutan Dusun Cisahang, Desa Mekarmulya Kertajati Majalengka ketika memasuki awal musim bercocok tanam untuk mulai menggarap lahan.  Seperti upacara yang dilakukan tahun ini oleh masyarakat di desa tersebut pada Minggu (01/11) di makam keramat Buyut Cisahang yang terletak di perbatasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukajaya,  Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibenda,  Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka.
Menurut salah seorang tokoh Adat, sekaligus ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjung Wiru, Udin Zainudin, acara Guar Bumi artinya “Ngaguar Taneuh” ( Mengolah Tanah ) atau dimulainya musim tanam, dengan adat istiadat  membawa makanan pokok nasi tumpeng, ayam panggang, buah – buahan dan lauk pauk.
Acara diawali dengan mengulas sejarah dan tradisi-tradisi oleh ketua Adat, seperti yang diajarkan oleh para leluhur, dilanjutkan dengan doa bersama khususnya saat penanaman dan saat panen nanti hasilnya melimpah, selain mendo’akan arwah para leluhur atau Karuhun maupun doa untuk masyarakat desa yang tengah merantau keluar desa.
Para karyawan Perhutani dari BKPH Cibenda KPH Majalengka ikut aktif mendukung acara Guar Bumi kali ini berbaur bersama tokoh dan masyarakat desa setempat di Dusun Cisahang. (Kom-PHT/MJLK/)
Editor: DKR
copyright©2015