PARENGAN, PERHUTANI (11/06/2025)  | Dalam rangka persiapan revalidasi Geopark Nasional, tim penilai dari Geopark Nasional Indonesia melakukan verifikasi dan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi geosite di Kabupaten Bojonegoro. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Penangkaran Rusa Malo yang dikelola Perhutani KPH Parengan, BKPH Malo, pada Rabu (11/6).

Kunjungan ini menjadi bagian penting dari proses penilaian untuk mempertahankan status Geopark Nasional Bojonegoro. Penangkaran Rusa Malo dinilai memiliki nilai konservasi dan potensi edukasi geologi yang sejalan dengan prinsip pengembangan geopark.

Berlokasi di Kecamatan Malo, kawasan penangkaran ini tidak hanya menjadi habitat rusa timor (Cervus timorensis), tetapi juga mencerminkan sinergi antara pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata alam berbasis konservasi.

Tim penilai yang terdiri dari unsur akademisi, kementerian, dan perwakilan UNESCO Global Geopark Indonesia disambut oleh jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Perhutani, Dinas Pariwisata, serta Forkopimcam Malo. Mereka meninjau langsung fasilitas penangkaran, keanekaragaman hayati, serta potensi kawasan dalam mendukung edukasi geologi dan konservasi lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemkab dalam mengembangkan geopark secara berkelanjutan. “Kami berharap Penangkaran Rusa Malo menjadi geosite edukatif yang memperkuat nilai geopark dari sisi geologi, ekologi, dan budaya,” ujarnya.

Ketua tim penilai menilai antusiasme dan kesiapan daerah cukup tinggi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan geopark yang tidak hanya melestarikan alam, tetapi juga menyejahterakan masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan.

Wakil Administratur KPH Parengan menyatakan kesiapan Perhutani mendukung penuh program geopark. “Kami membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat untuk menjadikan penangkaran ini sebagai destinasi edukatif. Berbagai perbaikan fasilitas juga telah dilakukan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan rusa timor di kawasan ini bukan hanya sebagai daya tarik wisata, tetapi juga sebagai upaya pelestarian satwa endemik dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi hutan.

Verifikasi Geopark Nasional ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dan mencakup sejumlah lokasi geosite di wilayah Bojonegoro. (Kom-PHT/Prg/Dgm)

Editor:Lra
Copyright©2025