MANTINGAN, PERHUTANI (18/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan melaksanakan kegiatan pemupukan pada program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di petak 12e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mantingan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (18/11) dengan total luas lahan mencapai 8,27 hektare.

Pemupukan ini merupakan bagian dari tahapan penting dalam pengelolaan tanaman tebu di kawasan hutan kerja Perhutani. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tebu agar lebih optimal serta menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan musim panen sebelumnya, yakni dengan target protas mencapai 81 ton per hektare.

Administratur KPH Mantingan melalui Kepala BKPH Kebon, Rusmanto, menyampaikan bahwa kegiatan pemupukan ini selalu melibatkan masyarakat setempat dalam rangka turut serta mensukseskan Asta Cita Ketahanan Pangan pada sektor gula.

“Program Agroforestry Tebu Mandiri ini merupakan bentuk keseriusan Perhutani dalam mengembangkan model pengelolaan hutan berbasis agroforestry yang produktif dan berkelanjutan. Dengan pemupukan yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan tanaman, kami berharap hasil panen tebu bisa meningkat dan mampu memberikan  memberikan manfaat ekonomi untuk perusahaan maupun kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala RPH Mantingan, Wiwit Isrona, menjelaskan bahwa kegiatan pemupukan dilakukan secara bertahap di petak 12 e seluas 8,27 hektare menggunakan bahan pupuk jenis NPK 15 kebomas dengan takaran 500 kg/ ha dengan memperhatikan kondisi lahan dan fase pertumbuhan tanaman.

“Perhutani menggunakan pupuk NPK 15 kebomas dengan formula seimbang 15% nitrogen, 15% fosfor dan 15% kalium (15-15-15) sesuai rekomendasi teknis untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan pembentukan batang tebu. Selain itu, seluruh kegiatan dilaksanakan bersama para pekerja lokal yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sehingga manfaat ekonomi bisa langsung dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu tenaga pemupukan ATM dari anggota LMDH Sumber Rejeki Desa Jukung, Susi, menyampaikan bahwa kegiatan pemupukan yang dilakukan oleh Perhutani selalu melibatkan masyarakat setempat sehingga memberikan peluang masyarakat untuk  bekerja.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur karena selalu dilibatkan Perhutani dalam kegiatan pekerjaan ATM. Selain menambah penghasilan, program ini juga memberikan pengalaman baru dalam budidaya tebu di kawasan hutan. Jadi kami lebih paham cara merawat tanaman tebu agar hasilnya bagus. Kalau panennya meningkat, kami juga ikut merasakan manfaatnya. Semoga kegiatan ini terus berjalan dengan baik agar bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar hutan,” tuturnya. (Kom-PHT/Mnt/Joyo)

Editor: Tri

Copyright © 2025