puncak-bintang_20161124_141637TRIBUNNEWS.COM (24/11/2016) | Puncak Bintang, sebuah tempat baru yang hanya berjarak 8,5 kilometer atau memakan waktu sekitar tiga puluh menit dari Kota Bandung setiap harinya makin banyak dikunjungi. Menjadi trend di Instagram, dan media sosial lainnya, Puncak Bintang dalam hitungan waktu yang belum terlalu lama sejak ditemukan bulan Mei lalu, saat ini sudah mencapai delapan ribu pengunjung. Tempat wisata yang menawarkan panorama sunset atau matahari tenggelam dari tepi hutan pinus ini seakan menjadi agenda wajib bagi pencinta traveling untuk selfie, jogging track, bicycle track, atau sekadar menikmati dinginnya udara segar di hutan pinus.
Selain panorama sunset, menjelang malam kita akan menikmati kelap kelip lampu berwarna- warni dari cekungan Bandung. Mulai dari kawasan Cileunyi-Cibiru, Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, hingga kawasan Lembang bisa kita nikmati hanya berdiri di titik Puncak Bintang ini. Lekukan Gunung Tangkubanparahu juga terlihat jelas di ujung sebelah Barat. Jika cuaca sedang cerah kita bisa melihat jelas pegunungan Bandung Selatan, kawasan Batu Kapur dan Saguling.
Eloknya warna matahari berwarna merah yang perlahan tenggelam di ufuk barat, menjadi suguhan utama Puncak Bintang.
Setelah sang surya yang berwarna merah terang ini mulai tenggelam, jutaan cahaya lampu mulai menyala sejauh mata kita memandang, bak hamparan pasir yang berkilauan mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan dari atas titik triangulasi KQ-275 yang memiliki ketinggian 1.442 meter dari permukaan laut ini.
Petang berganti malam, suguhan lain Puncak Bintang adalah sebuah bintang besar yang sengaja dibuat dan sekelilingnya dihiasi lampu yang akan menyala kontras berwarna-warni. Tak jauh dari bintang besar tersebut, sebuah papan nama dari kayu yang diukir bertuliskan puncak bintang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sorotan lampu tembak ke papan nama besar dari kayu ini akan memantulkan komposisi cahaya yang menarik saat ditangkap kamera.
Semula, kawasan ini hanya sebuah kawasan hutan pinus yang menghasilkan getah pinus sebagai kebutuhan bahan baku produksi. Puncak Bintang masuk ke dalam wilayah Perhutani KPH Bandung Utara.(*)
 
Sumber : tribunnews.com
Tanggal : 24 November 2016