Dok.Kom-PHT/Tsk  @2015

Dok.Kom-PHT/Tsk @2015

TASIKMALAYA , PERHUTANI (3/5) | Wana Wisata Urug Tasikmalaya berlokasi di Jalan Tasikmaya – Karangnunggal sekitar 5 kilo meter dari pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Urug, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Perum Perhutani Tasikmalaya.

Kondisi udara Wana Wisata Urug sangat sejuk. Pohon – pohon besar tinggi masih terawat sementara jalan raya dibawahnya, sebelah utara membentang beberapa selokan dialiri air jernih dari gunung Urug menunjukkan alamnya masih perawan, sehingga membuat pikiran pengunjung lebih fress dan betah berlama lama untuk santai di wisata ini.
Beberapa sarana sudah tersedia antara lain jalan yang membelah hutan, jalur offroad serta area camping, Aula tempat pertemuan, Shelter—shelter tempat istirahat, Out Bond, Rumah Pondokan ditambah Suasananya sangat nyaman, santai, udara segar dan panoramanya indah.

Selain fasiitas di atas, tersedia juga sarana outbond, arung jeram. Hanya saja sarana ini belum dibuka sehari – hari bagi semua pengunjung. Akan dioperasikan bila ada pesanan dari komunitas atau perusahaan.

Menuju lokasi ini sangat mudah terutama jika menggunakan kendaraan pribadi. Dari Kota Tasikmalaya tinggal menuju kearah selatan Tasikmalya, dengan sendirinya lokasi Wana Wisata Urug akan terlewati. Sedangkan jika menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Indihiang – Tasikmalaya satu kali naik bis atau elf jalur selatan Cipatujah, Karangnunggal, Bantarkalong, dan pamijahan. Demikian juga pulang, bisa numpang kendaraan jurusan Tasikmalaya yang hampir setiap menit melintas di depan pintu gerbang Wana Wisata Urug.

Pengelola Wana Wisata Urug, Saripudin mengatakan, masih banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di lokasi Urug. Antara lain Goa Sarongge dengan koloni kelalawar didalamnya. Hingga kini Goa Sarongge masih jarang terjamah, padahal menghadirkan pemandangan yang cukup bagus. Di Hutan Urug juga kini telah dibangun kebun buah, yang akan dijadikan wisata agro, kini masih dalam proses penanaman, selain itu perlu di kebangkan berbagai wahana lain untuk menarik pengunjung

Untuk tenaga pengelola kata Sarip, jumlahnya masih minim. Karyawan status tetap hanya dua orang , sementara 10 orang lainnya yang mengelola outbond, rafting, dan arung jeram, merupakan tenaga outscorsing. “Untuk meningkatkan pelayanan, para pekerja itu sudah mengikuti pelatihan – pelatihan bekerja sama dengan dinas terkait,” Kata Sarip.

Memasuki Rest Area Urug setiap pengunjung harus bayar karcis Rp 5000. Meski relative tidak mahal, namun kurang sebanding dengan ketersediaan sarana yang tersedia di dalamnya. Apalagi kalau pengunjung perorangan, rasanya tidak terlalu istimewa jika sekedar menyusuri hutan atau nongkrong di gazebo. Namun bagi pengunjung kelompok, sangat cocok misalnya dalam meeting perusahaan, outbond serta aktifitas hiburan massal lainnya.

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015