Radar Madiun – NGAWI — Warga pinggir hutan di Dusun Bangunrejo Lor, Desa Ngrandu, Pitu bisa sedikit tersenyum menjelang Lebaran ini. Mereka bisa mendapatkan paket sembako dengan harga super murah. Ini merupakan bagian bakti sosial Perhutani Ngawi yang sudah menjadi rutin tahunan perusahaan di bawah bendera BUMN tersebut. ”Karena selama ini kami dengan masyarakat pinggir hutan khususnya sudah bermitra dalam pengelolaan dan menjaga hutan,” terang Adm Perhutani Ngawi Joko Siswantoro kepada koran ini.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Perhutani Ngawi berpartisipasi menekan lonjakan harga kebutuhan pokok yang akhir-akhir mulai meresahkan masyarakat. Ratusan paket sembako yang dijual ke warga dengan separo harga dibanding pasaran. Baksos itu pun disambut positif warga setempat, terbukti mulai pagi hingga siang terus saja warga berdatangan ke rumah dinas Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Sonde.
Joko menjelaskan kegiatan sosial bertajuk Sinergi BUMN Membangun Negeri tersebut untuk lebih mendekatkan Perhutani dengan masyarakat. Dengan harga yang relatif terjangkau, mereka bisa membawa pulang paket sembako. Seperti 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 2 kilogram gula pasir, dan mie instan. “Harganya lebih murah, yaitu setengah harga pasaran,” tuturnya. Melalui bakti sosial tersebut, pihaknya berharap kerjasama antara Perhutani dengan warga sekitar hutan tetap solid. Menurutnya dengan menjalin hubungan baik dengan masyarakat, bakal tercipta situasi kondusif.
Sehingga program kerja Perhutani dalam menyejahterakan masyarakat sekitar hutan dapat lebih efektif dan efi sien. Ratusan paket sembako murah tersebut habis diserbu warga. Kali ini setiap orang memang dibatasi dalam pembelian. Tujuannya biar seluruh warga bisa kebagian. “Satu KK (kepala keluarga, Red) cukup dengan satu paket, sebab yang lain juga harus kebagian haknya,” tambahnya.
Aksi kepedulian yang berlangsung hingga tengah hari ini diapresiasi warga setempat. Dengan diadakan pasar murah tersebut warga mengaku sangat terbantu. “Harganya sangat murah cuma lima puluh ribu, kalau beli di toko atau pasar bisa sampai seratus ribu lebih,” ujar Dakun salah seorang warga Desa Bangunrejo Lor . (rio/adv/dip)
Sumber : Radar Madiun, hal. 38
Tanggal : 6 Juli 2015