KEDU UTARA, PERHUTANI (12/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara sebagai Badan Usaha Milik Negara memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Perhutani mengambil langkah nyata dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal melalui kerjasama  pengelolaan hutan dengan sistem bagi hasil, Rabu (12/11). Tepatnya di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kwadungan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanggung, tersembunyi sebuah permata wisata alam bernama Wisata Alam Jumprit (Wapitt). Wapitt bukan sekadar destinasi pelarian dari hiruk pikuk kota, melainkan juga simbol sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.

Administratur KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, menegaskan bahwa keberpihakan pada kesejahteraan masyarakat tidak hanya sekadar jargon, melainkan menjadi pijakan dalam setiap strategi pengelolaan sumber daya alam.

“Perhutani berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati manfaat dari sumber daya yang ada, termasuk dalam pengembangan potensi pariwisata,” ujarnya.

Sistem bagi hasil dengan porsi 25% untuk Perhutani dan 75% untuk mitra  menunjukkan nyata keberpihakan tersebut. Hal ini membuka ruang ekonomi kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif, membuka usaha, dan meningkatkan pendapatan melalui sektor kuliner, penginapan, souvenir, parkir dan jasa angkut.

Kepala BKPH Temanggung, Riry Osmaroza, menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial dan pemerataan ekonomi. “Perhutani mendorong masyarakat bukan hanya untuk menjadi penonton, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam roda perekonomian lokal,” katanya.

Dampak ekonomi Wapitt bagi masyarakat sekitar sangat signifikan. Evi, salah seorang pemilik kios kuliner di kawasan wisata, merasakan dampak positif dari pengembangan Wisata Alam Jumprit.

“Keberadaan pariwisata ini sangat membantu kami untuk meningkatkan pendapatan dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.” Ujarnya

Dengan pengelolaan yang profesional dan dukungan dari berbagai pihak, Wapitt diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar. Kolaborasi antara Perhutani dan masyarakat dalam mengelola Wapitt adalah contoh sukses bagaimana konservasi alam dan pengembangan ekonomi dapat berjalan seiring sejalan. Wapitt bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga simbol harapan bagi masa depan yang lebih baik.  (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025