PIKIRAN RAKYAT (23/9/2017) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menggenjot kembali peningkatan wisata kawasan kehutanan di Ciwidey. Lokasi wisata Kawah Putih, Rancaupas, dan Patuha Resort dicoba ditingkatkan keragaman daya tariknya untuk memunculkan gairah baru wisata ke kawasan kehutanan di Ciwidey.
Uji coba fasihtas baru itu sudah dilakukan pada lokasi Kawah Putih oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Perum Perhutani Andi Purwadi dan General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri Ecotourism Wismo Tri Kancono, Rabu (20/9/-2017) malam. Dengan meresmikan fasilitas jembatan ponton, diharapkan mempermudah para wisatawan menikmati pemandangan lokasi itu.
Menurut Andi Purwadi, sejumlah terobosan terus dilakukan, baik secara mandiri oleh Perhutani sendiri maupun bekerja sama dengan pihak mitra. Tujuannya, agar berbagai kawasan wisata hutan di lingkup Perhutani Jawa Barat tetap mendatangkan daya tarik tinggi.
Disebutkan, berbagai terobosan itu memang tak terlepas upaya Perhutani memperbaiki likuiditas perusahaan. Bisnis wisata menjadi salah satu andalan utama usaha, dengan terus melakukan penggalian potensi maupun penambahan fasilitas agar menambah gairah para wisatawan untuk berkunjung.
Wakil Kepala Divre Jawa Barat dan Banten Bidang Kelola Sumber Daya Hutan Perhutani, Endung Tri Hartaka, berharap wisata kehutanan yang digenjot kembali di Perhutani menjadi salah satu daya tarik utama Jawa Barat Apalagi pemasukan negara Indonesia, kini sudah bergeser ke bisnis produksi kelapa sawit diikuti wisata, menggantikan minyak dan gas.
Bima Sakti
Disebutkan pula, optimalisasi wisata di daerah kehutanan Ciwidey, juga dilakukan terhadap Patuha Resort milik Perhutani. Dengan dibuatnya bisnis kafe, diharapkan menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi lokasi itu yang sebelumnya kurang optimal.
Khusus untuk Kawah Putih, disebutkan Wismo Tri Kancono, kini dikembangkan menjadi wisata dini hari. Daya tariknya, adalah penampakan Galaksi Bima Sakti selepas pukul 00.00, merupakan pemandangan yang tampak dari kawasan Kawah Putih. Penampakan Galaksi Bima Sakti juga ilmu astronomi.
Tentu bukan sekadar wisata, juga diharapkan memacu masyarakat mencintai lingkungan kehutanan. Dengan demikian, keindahan pemandangan dan ilmu pengetahuan menjadi lebih bermanfaat,” ujar Wismo Tri Kancono.

Sumber: Pikiran Rakyat, hal. 18

Tanggal: 23 September 2017