SARADAN PERHUTANI (03/05/2025) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan agroforestry tebu P.81 berkelanjutan dengan turut hadir dalam acara “Selamatan Petik Tebu Manten” yang digelar oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Kegiatan ini dilaksanakan di areal kebun tebu agroforestry dipetak 101c-1 RPH Rejuno BKPH Rejuno pada Sabtu (03/05).

Acara tersebut dihadiri oleh segenap jajaran dari PT Sinergi Gula Nusantar (SGN), Wakil Kepala KPH Saradan Barat, Sunardi, beserta jajaran, Kepala Desa Ploso Lor, ketua LMDH, dan Stakeholder yang berperan dalam pengelolaan kebun tebu agroforestry.

Dalam sambutannya Kepala Perhutani KPH Saradan yang diwakili oleh Sunardi menegaskan bahwa Perhutani mendukung penuh upaya yang dilakukan kebun agroforestry PT SGN dalam pengelolaan agoforestry tebu P.81 untuk mendukung program pemerintah yaitu swasembada gula yang dipadukan dengan kelestarian hutan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Kami di Perhutani percaya bahwa kelestarian hutan dapat berjalan seiring dengan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Skema kebun agroforestry  PT SGN adalah salah satu contoh konkret sinergi yang kami bangun,” ujar Sunardi.

General Manager Kebun Agroforestry PT SGN, Sri Pratomo, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran semua pihak, khususnya sinergi kuat dengan Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), masyarakat sekitar, dan seluruh stakeholder yang selama ini berperan aktif dalam keberhasilan kebun tebu berbasis kemitraan ini.

“Petik tebu manten bukan sekadar seremoni. Ini adalah ungkapan rasa syukur kita bersama atas anugerah Tuhan. Sebelum memasuki panen raya, kita mengawali dengan petik tebu sebagai bentuk doa agar hasil panen nanti berkualitas tinggi dengan rendemen yang optimal lebih lanjut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa PT SGN diamanahkan target ambisius yaitu memproduksi satu juta ton gula pada tahun 2025. Tantangan tersebut tidak mungkin dicapai tanpa sinergi dan kolaborasi yang erat dengan semua pihak.

Dengan langkah awal ini, diharapkan panen tebu tahun ini mampu memberikan hasil yang maksimal, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, sebagai kontribusi nyata menuju ketahanan pangan dan energi nasional berbasis sumber daya dalam negeri.(Komp-PHT/Srd/Sam).

Editor:Lra
Copyright©2025