BOJONEGORO, PERHUTANI (24/01/2022) | Untuk menambah bekal ketrampilan masyarakat disekitar hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro mengadakan Workshop Agrobisnis Produk Olahan Porang Organik bagi anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bertempat di aula Perhutani Bojonegoro, Minggu (23/01).

Administratur Perhutani KPH Bojonegoro Irawan Djati mengatakan, bahwa tujuan workshop tersebut untuk pemberdayaan LMDH diwilayah kerjanya.

Menurutnya LMDH di Bojonegoro sebagai penghasil umbi porang, hingga kini belum mengetahui porang itu bisa dibuat untuk apa saja, katanya.

Untuk itu kami mengundang ahli porang Ibnu Tanjung dari Madiun sebagai narasumber untuk memberikan pelatihan pengolahan umbi porang menjadi makanan dan bahan kosmetik, agar bisa menjadi bekal keterampilan LMDH di Bojonegoro.

“Kami berharap LMDH bisa mahir mengolah porang sendiri, mulai dari umbi mentah hingga menjadi makanan berbahan porang,” ujarnya.

Menurut Irawan, ini menjadi win win solution dalam pengelolaan hutan bersama mayarakat, karena dengan menanam porang hingga bisa mengolahnya sendiri, masyarakat akan bisa lebih sejahtera, sehingga masyarakat tidak perlu mengganggu tegakan pohon kehutanan, karena tanaman porang ini membutuhkan pohon untuk naungan sehingga porang ini bisa tumbuh dibawah tegakan karena tidak membutuhkan sinar matahari yang banyak,” ujarnya.

Sedangkan untuk permodalan, kata Irawan, Perhutani akan memfasilitasi LMDH bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank, baik melalui skema pendanaan on farm (budidaya) maupun off farm (hasil pasca panen), tutupnya.

Semantara itu selaku narasumber, Ibnu Tanjung menjelaskan, bahwa porang jika di maksimalkan pengelolaannya, dapat memberikan nilai tambah hingga 400-500 persen dari pada di jual dalam bentuk umbi.

Ibnu menjelaskan bagaimana proses pengolahan tanaman porang hingga bisa menjadi berbagai jenis makanan olahan yang siap dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa manfaatnya, termasuk dapat dimanfaatkan juga untuk bahan kosmetik.

Dalam pelatihan tersebut juga langsung dipraktekkan cara pengelolaan tepung porang menjadi aneka makanan dan bahan kosmetik. Namun karena waktu yang singkat, Ibnu hanya mempratekkan beberapa rumus olahan karena harus memperhatikan komposisinya, jadi ada 137 item, dan baru 8 item yang bisa dipraktekkan dalam pemanfaatan porang tersebut. (Kom-PHT/Bjn/edy)

 

Editor : Uan

Copyright©2022