JAWAPOS.COM (10/09/2023) | Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian serius sejumlah pihak. Tak terkecuali di Kabupaten Magetan. Beragam antisipasi dan sikap saat bencana dirumuskan dari berbagai sektor.

Maraknya karhutla berujung pengoptimalan pengawasan jalur pendakian gunung Lawu via Cemorosewu. Wakil Administratur Lereng Lawu Wilis (LLW) Perhutani KPH Lawu Ds, Yudiono, mengklaim bahwa pihaknya sudah menyiapkan satgas inti dan satgas khusus untuk berpatroli setiap hari.

“Kami siapkan sekat bakar sebagai penangkal jika kebakaran meluas, juga tandon air,” katanya, kemarin (9/9). Hutan Perhutani telah dipasangi spanduk larangan pembakaran lahan. Pun, aktivitas lain yang berpotensi kebakaran.

“Bahaya karhutla kami sosialisasikan ke masyarakat maupun pendaki,” ungkap Yudiono. Di lain sisi, Bupati Magetan Suprawoto ingin pencegahan karhutla dimasifkan. Pun, peningkatan pengawasan dan antisipasi sedari dini.

“Posko pemadam kebakaran agar didekatkan dengan daerah rawan kebakaran,” kata Kang Woto, sapaan bupati, dalam rakor karhutla di Pendapa Surya Graha pada Rabu (6/9) lalu. Maklum, menurut data yang ada, terdapat 28 desa di delapan kecamatan masuk daerah rawan karhutla.

“Terkait bahaya karhutla sudah kami sampaikan ke masyarakat di daerah rawan,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Magetan Suparman. (ril/den)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 10 September 2023