TEMPO.CO (6/10/2016) | Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan empat inovasi Jawa Barat dalam program Penanaman Pemeliharaan Pohon Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. “Kenapa penanaman dan pemeliharaan? Supaya kata pemeliharaan menjadi kata yang tidak terpisahkan dari penanaman agar pemeliharaan dapat menjamin penanamannya berhasil sampai tumbuh dan besar,” kata Aher dalam presentasinya di depan tim penilai lomba penanaman pohon Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tingkat nasional tahun 2016 di ruang Sanggabuana Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Kamis, 6 Oktober 2016.

Di hadapan Direktur Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung Kementerian LHK RI Herudoyo Ciptono, Aher memaparkan, program empat inovasi dalam penanaman dan pemeliharaan pohon itu adalah penanaman pola swadaya insentif dengan prinsip Tanam, Tumbuh, Aman, Bayar (TTAB).

Pola penanaman dilakukan pada kawasan mangrove dengan biaya insentif Rp 3.500 per batang. Pemeliharaan diberikan secara insentif kepada masyarakat sebesar 20 persen pada tahun pertama dan 10 persen pada tahun kedua. Inovasi ini sudah diterapkan pada 2009-2015 dengan luas lahan 1.819 hektare. Di antaranya di Kecamatan Pusaka Nagara, Kabupaten Subang, serta Kecamatan Pasekan dan Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Inovasi kedua adalah Unit Manajemen Hutan Rakyat (UMHR). Pada program ini, Jabar berkomitmen membentuk 45 persen kawasan hutan lindung melalui penguatan kelompok tani. Ketiga, melakukan Rencana Aksi Multipihak-Implementasi Pekerjaan (RAM-IP) untuk merehabilitasi lahan kritis DAS Citarum.

Inovasi keempat Jawa Barat adalah e-tanam. Program ini memiliki prinsip sistem pelaporan tanam pohon secara virtual, sehingga proses pelaporan produksi kayu dan nonkayu serta penanaman pada kawasan hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani berbasiskan online ke alamat: www.kpiperhutani.com/dasboard.apk.

Menanggapi hal itu, Direktur Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung Kementerian LHK RI Herudoyo Ciptono menyatakan, semua program inovasi yang dituangkan dalam presentasi tersebut dilakukan secara komprehensif. “Untuk beberapa hal, Jabar tinggal mengimplementasikan, karena program sudah diterapkan. Program Tanam, Tumbuh, Aman, Bayar atau TTAB itu kayaknya hanya ada di Jawa Barat,” katanya. (*)

Tanggal : 6 Oktober 2016
Sumber : tempo.co