BLORA, suaramerdeka.com – Sejumlah wisatwan mancanegara akan berkunjung ke Blora pada bulan Agustus. Kedatangan mereka ke Blora antara lain untuk melihat sekaligus menikmati kenyamanan menaiki gerbong yang tarik loko uap tua buatan Jerman Barat pada tahun 1928.
Warga biasanya menyebut obyek wisata tersebut dengan Loko Tour. Loko Tour dioperasionalkan oleh KPH Perhutani Cepu.
‘’Pada bulan Agustus mendatang ada empat agenda pemberangkatan wisatawan mancanegara yang akan menaiki Loko Tour. Jadwalnya sudah ditentukan, tinggal melaksanakannya saja,’’ ujar Kepala Sarana dan Prasarana KPH Perhutani Cepu, Imam Wigusono Aris, Sabtu (3/8).
Menurutnya lokomotif tua tersebut siap membawa wisatawan melintas hutan jati di Blora dengan pemandangan alam yang indah di sepanjang jalur kereta. Kendati tak muda lagi, lokomotif uap itu masih mampu menarik gerbong dengan baik dan membawa wisatawan melalui rute wisata dengan jaringan rel yang dibuat tahun 1915.
Itu karena perawatannya selama ini cukup baik. Pada hari Minggu (28/7) dan Jumat (2/8), kereta yang digerakan dengan bahan bakar kayu bakar tersebut dinaiki pula tak kurang dari tujuh orang wisatawan mancanegara asal Jepang.
‘’Memang selama ini mayoritas yang menaiki Loko Tour adalah wisatawan mancanegara, selain juga wisatawan lokal dan tamu dari pemerintah pusat dan daerah,’’ tandasnya.
Lokomotif berbahan bakar kayu bakar ini difungsikan untuk kegiatan wisata sambil memperkenalkan pelestarian hutan jati. Para wisatawan diperkenalkan mulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga panen.
Juga akan dibawa ke hamparan log Jati di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Batokan, serta dapat menyaksikan Industri kayu yang dikelola oleh Kesatuan Bisnis Industri Kayu Jati (KBMIK) Perhutani Cepu. Berwisata menggunakan lokomotif tua buatan Berlier Maschinenbau Jerman tahun 1928, para wisatawan serasa dibangkitkan kenangan nostalgia masa lalu.
Perjalanan wisata ini secara keseluruhan akan menempuh jarak 25 kilometer dimulai dari Bengkel Traksi, stasiun awal perjalanan wisata yang terletak dilokasi Kantor KPH Perhutani Cepu.
( Abdul Muiz/ CN37 / SMNetwork)
Sumber : Suara Maerdeka
Tanggal : 3 Agustus 2013