SEMARANG, PERHUTANI (22/11/2023) | Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah (Jateng) berpartisipasi dalam acara pameran Temu Usaha Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Madu yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Jawa Tengah di Gedung Serbaguna Pinus Mice Park Salatiga, Rabu (22/11).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Perhutani Divre Jateng beserta jajaran, Dinas LHK dan jajaran, Pengelola Gubug Lanceng Magelang, Pengelola Rumah Madu Simpul Hati Bandung, Pengelola Omah Madu Ngemplak Banyuanyar Boyolali, dan instansi terkait.

Kepala Perhutani Divre Jateng melalui Kepala Seksi Utama Bidang Pengembangan Bisnis Titus Aryanto dalam paparannya menjelaskan bahwa Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola hutan di Pulau Jawa dan Madura, di mana bergerak pula di salah satu unit bisnis di sektor HHBK berupa produk madu. “Perhutani punya perintah untuk mendukung pengelolaan HHBK. Ke depannya, semoga hasil dari HHBK madu bisa berjalan lebih baik dan bermanfaat bagi segenap pihak,” harapnya.

Pendiri Gubug Lanceng Magelang, Muhammad Haris mengungkapkan bahwa alasannya lebih memilih lanceng adalah karena praktiknya lebih mudah daripada teorinya. Saat ini, permintaan madu lanceng sedang banyak yang berasal dari Sulawesi. “Dengan ternak lanceng, saya bisa menikmati jerih payah saya sendiri. Silakan mampir bagi yang di Magelang, dan silakan menikmati madunya,” katanya.

Pengelola Rumah Madu Simpul Hati, Tiwi Nurhasanah menjelaskan bahwa ia melatih kelompok masyarakat untuk bisa membuat pupuk dari area sekitar untuk menekan biaya operasional. Selain pupuk, lebah juga dimanfaatkan. “Kekayaan Indonesia sungguh luar biasa, termasuk madu. Karena itu, perlu kerja sama dengan Dinas Perkebunan, Pertanian, dan Kehutanan, serta instansi terkait untuk mengembangkan HHBK Madu,” tegasnya. (Kom-PHT/DivJateng/Isa)

Editor: Tri

Copyright © 2023