Perhutani Perhutani Bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Laksanakan Penyuluhan Penanggulangan Penyakit Tanaman Kopi |

KEDU UTARA, PERHUTANI (25/05/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan penyuluhan penanggulangan hama dan penyakit tananam kopi di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Candiroto, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, Selasa (23/05).

Turut hadir jajaran Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Perhutani BKPH Candiroto, Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian Kecamatan Candiroto, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Maju Lancar, Kelompok Tani Desa Plosogaden, Pemerintah Desa Plosogaden.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Candiroto, Joko Supriyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pertanian yang telah memberikan penyuluhan terhadap para petani kopi.

“Semoga dengan penyuluhan ini bisa memberikan ilmu dalam penanganan hama penyakit tanaman kopi sehingga akan tumbuh subur dan para petani mendapatkan hasil panen yang optimal. Dengan adanya hal tersebut maka perlu di atasi secara serius untuk meningkatkan produksi kopinya,” ungkapnya.

Dalam materinya Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BTPHP), Gunawan S menyampaikan bahwa ada tahapan tahapan yang harus dilakukan dalam hal pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kopi khususnya hama penggerek buah kopi diantaranya adalah pengendalian secara hayati dan pengaturan pola tanam.

Adapun Jenis hama dan penyakit pada tanaman kopi adalah hama bubuk buah, hama bubuk cabang, hama kutu buah, hama karat daun, cendawan akar. “Bahwa penanggulanganya dilaksanakan dengan bahan non kimia. Adapaun jenisnya adalah Trikoderma berfungsi untuk pengendalian hama bakteri atau jamur dengan komposisi 20gr dicampur dengan air 16 liter. Beveria Basiana untuk mengatasi hama penggerek ranting atau batang kopi dan dilakukan dengan cara penyemprotan pada awal kopi berbunga. Veromon jenis ini adalah aroma untuk perangsang hama pejantan pengerek buah kopi sehingga hama si betina bisa keluar dari sarangnya,” jelasnya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor : Aas