BANDUNG, PERHUTANI (22/01/2024) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (Divre Janten) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lakukan peninjauan terhadap implementasi aplikasi Socio Forest yang di wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan, bertempat di Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, pada hari Jumat (19/01).

Hadir pada kegiatan tersebut Koordinator Keasdepan Bidang Industri Perkebunan Kehutanan Kementerian BUMN Teddy Poernama beserta jajaran, Kepala Divisi Multi Usaha Kehutanan Perum Perhutani Erik Alberto, Kepala Departemen Teknologi Prasetyo Herlambang, Administratur KPH Bandung Selatan Arif Murghana, Ketua KKPP Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP) Tekad Balad Rapekan Dede Komarudin beserta anggota, serta yang hadir lainnya. 

Teddy Poernama mengungkapkan bahwa kunjungan yang dilakukan ini adalah untuk memonitoring dan evaluasi penerapan aplikasi Socio Forest oleh Perum Perhutani pada kerja sama kelola hutan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang sekarang sudah berubah menjadi entitas bisnis Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) /KKPP. Sebagai objek tinjauan pada hal ini adalah KKPP Tekad Balad Rapekan. 

Prasetyo Herlambang menjelaskan bahwa kaitannya dengan KKPP mengenai Socio Forest sudah dikonsepkan basic-nya, namun di lapangan harus memiliki kearifan lokal tersendiri dengan cara pembentukan level dibawahnya. Segi administratif, sering tidak dimengerti oleh LMDH, sehingga diubah menjadi koperasi yang memudahkannya masuk kedalam platform tersebut. 

“Koperasinya multi aktor, berperan dalam pembelian panen dan lain sebagainya. Harapannya model bisnis diturunkan dari tingkat terkecil agar LMDH yang terbiasa bertani, bisa terbiasa melalui pembentukan koperasi sebagai katalisator,” jelasnya. (Kom-PHT/DivreJanten/Ga). 

Editor : DRS

Copyright © 2024