MOJOKERTO, PERHUTANI (15/11/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menggandeng konsultan/ahli tebu memberikan pelatihan mengenai cara menanam Agroforestry Tebu mandiri (ATM) yang benar kepada masyarakat selaku mitra kerja Perhutani bertempat di Petak 16F, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Garung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kambangan, masuk wilayah Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, pada Rabu (15/11).

Administratur Mojokerto Andi Adrian Hidayat dalam keterangannya menyampaikan, bahwa pelatihan Agroforestry Tebu mandiri tersebut dilaksanakan, guna memaksimalkan kinerja di lapangan, dengan harapan menghasilkan produktivitas tebu yang optimal saat musim panen, dengan kata lain, success story, program Agroforestry Tebu Mandiri, tandas Andi.

“Kegiatan Agroforestry Tebu mandiri ini akan mempercepat terpenuhinya kebutuhan gula nasional dan meningkatkan pendapatan perusahaan,” imbuh ayah tiga anak ini.

Sementara itu, Sugeng Mardi Wibowo selaku konsultan tebu mandiri menyampaikan terima kasih kepada Perhutani, atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan dalam melakukan pendampingan, serta memastikan keberhasilan program tebu mandiri di Perhutani Mojokerto agar dapat berjalan sesuai rencana, guna menghasilkan tebu yang berkualitas, ujanya.

Dijelaskan Sugeng, bahwa untuk mendapatkan tanaman tebu yang unggul perlu melakukan sistem panca usaha tani atau yang dikenal dengan pola lima langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman tebu yakni, memulai dengan cara irigasi yang benar, pengolahan tanah, pemilihan bibit yang unggul, melakukan pemupukan tepat, dan melakukan upaya pemberantasan hama jika terserang wabah, jelasnya.

“Kegiatan ini dilaksanakan agar semua yang terlibat di lapangan mulai mandor, KRPH, Asper dilapangan ke-depan dapat melakukan pengelolaan tanaman tebu secara proporsional dan menambah pengalaman dalam pengembangan Agroforestry Tebu Mandiri,” pungkas Sugeng Mardi Wibowo. (Kom-Pht/Mjkt/Abud)

Editor : LRA
Copyright © 2023