papua

Dok.Kom-PHT/Kanpus @2016

JAYAPURA, PERHUTANI (9/8/2016) | Dua puluh siswa Lampung program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) menginjakkan kaki di pos batas Papua-PNG desa Wutung, Distrik Muaratami Kabupaten Jayapura didampingi tim PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Perum Perhutani pada Selasa siang (9/8).
Dua jam menempuh perjalanan darat dari Abepura ke Wutung melalui Skouw Distrik Muaratami, dua puluh siswa yang awalnya tegang berubah cerah merasa bangga dan terharu ketika menginjakkan kaki di batas provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Dipandu oleh Yan Z Numberi petugas perbatasan, para siswa mendapat penjelasan tentang sejarah perbatasan, mekanisme keluar masuk di pos batas dan kegiatan pembangunan yang tengah berlangsung di area yang megah tersebut.
Panjang perbatasan papua adalah 770 km dari Jayapura sampai Merauke. Terdapat 52 pilar atau tugu di sepanjang perbatasan tersebut, dimana 28 tugu tanggung jawab pemeliharaannya oleh PNG dan 24 tugu oleh Pemerintah Indonesia.
Para siswa berkesempatan masuk wilayah zona bebas kemudian memasuki wilayah PNG walau hanya beberapa meter dari pintu gerbang pos.
Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Perhutani, Susetiyaningsih yang hadir di pos perbatasan Papua-PNG bersama siswa SMN Lampung mengatakan siswa antusias meski hujan deras mengguyur perbatasan dua negara tersebut.
Bahkan empat peserta SMN Lampung Feri, Riyadh, Yoga dan Farif sempat membentangkan bendera merah putih ukuran 3×2 meter di depan pintu pos batas dan menyerahkannya kepada Praka Kandri dan Pratu Irvan Vandani dua tentara yang saat itu berjaga di pos perbatasan Papua-PNG.
Riyad salah satu siswa dari SMA Negeri Way Jepara Lampung merasa bangga bisa membentangkan Sang Merah Putih ukuran 3×2 meter di depan gerbang perbatasan.
“Bangga sekali, bangga. Bisa sampai batas paling timur Indonesia. Situasinya aman, pos barunya baru dibangun, nanti pasti keren bagus. Saya beruntung ikut program SMN 2016 bersama BRI dan Perhutani ini”, demikian Riyadh mengatakan.
Siswa lainnya Bagus Isro’ Arif Prabowo dari SMA Islam Kebumen Lampung mengatakan cintanya pada tanah air semakin besar begitu kakinya melangkah di perbatasan Papua-PNG.
“Hebat ya, ternyata TNI itu benar menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, saya melihat dengan mata kepala sendiri mereka di perbatasan”, ungkap Bagus.
Setelah dari pos perbatasan Papua-PNG, siswa mengunjungi pasar perbatasan dan di pasar tersebut terdapat kantor Teras BRI Perbatasan Papua-PNG, yaitu kantor pelayanan perbankan satu-satunya di perbatasan Papua.
Ria Setiawan, Manager Pemasaran Teras BRI yang bertugas mengatakan Teras BRI buka setiap Selasa dan Kamis saat hari pasar dengan jasa penukaran mata uang.
Kunjungan ke pos batas Papua-PNG adalah kegiatan terakhir SMN Lampung di Papua selama tujuh hari.
Penguatan rasa cinta tanah air dan nasionalisme adalah salah satu muatan dalam kegiatan siswa mengenal nusantara dalam rangka program BUMN Hadir Untuk Negeri yang disiapkan oleh BRI dan Perum Perhutani di Papua.
Para siswa berprestasi yang ikut program ini akan segera mengakhiri kegiatannya Rabu (10/8) dan bertolak kembali ke Lampung setelah lebih dahulu berpamitan ke Pemprov Papua Selasa malam (9/8). (Kom-PHT/Kanpus/PR)