KEDU SELATAN, PERHUTANI (29/04/2024) | Dalam rangka upaya mewujudkan misi pengelolaan hutan lestari, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngadisono mengadakan sosialisasi agroforestry dengan pesanggem di petak 37a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sapuran, Sabtu (27/04).

Sosialisasi dilaksanakan dengan harapan agar pesanggem memahami dan mematuhi larangan, tata cara menanam dengan sistem tumpang sari, serta kewajiban yang harus dibayarkan oleh pesanggem sebagai sharing bagi hasil panen untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Administratur KPH Kedu Selatan melalui Kepala RPH Sapuran, Waliyan, mengajak semua pesanggem untuk menjaga dan memelihara tanaman pokok dengan sistem tumpang sari sehingga bisa saling menghasilkan.

“Kami mewakili Perhutani selalu mengajak warga sekitar hutan untuk memanfaatkan lahan kosong usai tebangan maupun lahan di bawah tegakan tanaman kehutanan untuk ditanami tanaman agroforestry, sehingga menghasilkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jenis tanaman pokok kehutanan di petak ini, yakni tanaman pinus, sedangkan tanaman pengisi jenis salam yang usianya kurang lebih dua tahun,” jelasnya.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gondo Makmur Desa Gondo Wulan Kabupaten Wonosobo mengatakan bahwa pihaknya sebagai pesanggem dan mitra kerja Perhutani mengucapkan terima kasih sudah diperbolehkan menanam dengan tetap menjaga dan memelihara tanaman pokok kehutanan serta siap mendukung program Perhutani agar hutan tetap lestari. “Saat ini yang kami tanam di antaranya tanaman jagung, ketela pohon, serta kacang tanah,” katanya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor: Tri

Copyright © 2024