TIMESINDONESIA (02/06/2023) | Selain upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat, khususnya warga Banyuwangi, untuk memperingatinya. Salah satunya dengan menjelajahi destinasi wisata bersejarah yang juga memiliki unsur kemajemukan.

1. New Antogan Waterpark And Waterfall

New Antogan Waterpark And Waterfall namanya. Destinasi wisata alam ini berlokasi di Dusun Krajan, Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur. Bingung kenapa wisata ini dapat memperdalam nilai-nilai Pancasila?

Yap, sebab wisata dengan suguhan air terjun yang indah ini juga memiliki sejarah yang kental dengan perjuangan Lare Blambangan dalam melawan penjajah. Karena hal itulah destinasi wisata New Antogan ini dipilih menjadi destinasi wisata kebangsaan di Banyuwangi pada 28 November 2020.

Menurut sejarah, Antogan adalah tempat berkumpulnya para pejuang Banyuwangi saat melawan penjajahan Belanda. Hal tersebut nampak dari banyaknya lorong persembunyian yang berada di antara batu-batu besar yang mengelilingi air terjun Antogan. Selain itu antogan juga dikenal sebagai tempat bertapanya Rempek Jogopati, pemimpin Perang Bayu saat VOC mulai menduduki Bumi Blambangan.

“Nah yaitu, goa-goa kecil di batuan itu dulu tempat persembunyian warga Banyuwangi saat melawan penjajah,” ucap Erik Purwana, pengelola wisata New Antogan Waterpark and Waterfall seraya menunjuk, Kamis (1/6/2023).

Wisata dengan tema Heritage, Histori, Mistik, Religius, dan modern tersebut, juga terdapat patung Naga raksasa di air terjunnya, alhasil terlihat air terjun keluar dari mulut sang naga. Selain itu, patung buddha berwarna kuning emas juga berdiri kokoh di tebing tembok batu yang mengelilingi air terjun. Nampak perpaduan alam asri dengan histori yang melekat indah.

Nah, dari wisata kebangsaan New Antogan Waterpark dan Waterfall ini, kita akan diajarkan sebuah edukasi sejarah dan cara pandang bangsa Indonesia dalam mengenali diri dan tanah airnya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

2. Wisata Pura Beji Antaboga

Pura Beji Antaboga (Ananthaboga) adalah sebuah pura dan petirtaan yang terletak di lereng Gunung Raung di tengah hutan pinus seluas 3 Hektare dan masuk ke dalam wilayah Perhutani Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Glenmore Banyuwangi Barat. Berjarak 45 Kilometer dari Banyuwangi kota, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan, destinasi wisata ini berada di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.

Wisata Antaboga dikenal sebagai wisata miniatur Indonesia. Disebut demikian karena terdapat simbol keragaman agama yang mencerminkan tubuh Indonesia, yaitu, Pura (Plinggihan) sebagai simbol dari umat Hindu, kemudian umat muslim yang disimbolkan bangunan Musholla, Patung Dewi Kwan Im simbol dari umat Buddha dan Konghuchu. Lebih lanjut ada patung Yesus dan Bunda Maria sebagai simbol umat Kristen dan Katolik.

Lebih-lebih berdiri pula patung Ratu Segara Selatan (Ratu Pantai Selatan) yang merupakan sosok kepercayaan Kejawen, masih banyak juga beberapa simbol yang berdiri di area Antaboga tersebut. Dimana hal tersebut kental akan unsur Nusantara.

Sebab itulah, rasanya wisata alam Antaboga ini cocok disebut sebagai wisata pluralisme yang sangat mencerminkan Ideologi Pancasila dan sangat menggambarkan Kebhinekaan, disamping daya tarik lainya. Seperti suguhan alam hutan asri dengan kesejukan hawa pegunungan Raung ditambah kesegaran air sejauh mata memandang seakan menyegarkan fisik dan jiwa.

Selain kemajemukanya, wisata ini juga bisa disebut wisata edukasi sejarah hindu, karena terdapat petilasan atau bertapanya Rsi Markandya. Saat mendatangi tempat ini, kalian akan diajak relaksasi dan dimanjakan oleh nyanyian alam seperti gemericik air sumber sebening kristal serta suara nyaring Tonggeret sepanjang waktu.

Terakhir, wisata Pura Beji ini memiliki beberapa sendang yang dapat digunakan untuk membasuh diri atau mandi. Sendang-sendang ini dipercaya memiliki khasiatnya masing-masing. Seperti Sendang Dewi Gangga yang berarti penyucian, Sendang Dewi Uma yang berarti peleburan dan yang ketiga adalah sendang Bedawang Nale, yang berarti permohonan. Ketiganya biasa disebut Tri Murti atau tiga kekuatan.

Sumber : timesindonesia.co.id