JAKARTA, PERHUTANI (09/01/2025) | Perum Perhutani berkolaborasi dengan 20 BUMN lainnya meresmikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di desa Cikole pada Kamis (09/01) sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani, perwakilan 21 BUMN kolaborator, Dinas Lingkungan Hidup dan Forkopimda
Kegiatan didahului paparan dari PT Bentala consulting yang menyampaikan wilayah Cikole khususnya kawasan wisata menghasilkan sampah sekitar 1.550 ton per tahun atau setara potensi 600 ton CO2 equivalen dan dengan adanya program TPST ini dapat mereduksi potensi 650 CO2 equivalen.
Dalam sambutannya Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturochman menyampaikan sampah di wisata menjadi hal yg tidak elok sehingga dengan adanya TPST dapat menjadi solusi penampungan sampah harian di wilayah Cikole.
“Manajemen wisata untuk juga memperhatikan manajemen sampah, berikan perhatian hingga ke kegiatan pemilahan sampah dan dapat dimanfaatkan kembali oleh mitra wisata ” jelasnya
Faturochman juga menyampaikan “Merupakan bagian komitmen BUMN untuk menerapkan proses bisnis berkelanjutan (ESG), dengan fokus pada aspek 5P yang menggerakkan keberlanjutan yaitu Profit, People, Prosperity, Peace, dan Partnership”.
Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum Perhutani, Sandy Muchlisin menyampaikan TPST merupakan wujud tanggung jawab Perhutani bersama 20 BUMN kolaborator lainnya kepada lingkungan dan sosial yang diharapkan memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Semoga dengan adanya program ini penumpukan sampah dapat dikelola dengan baik menjadi produk hasil guna. Harapannya juga dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan”, terangnya.
Adapun 21 BUMN kolaborator program TPST ini adalah Perum Perhutani, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (IFG), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Raharja, Perum LPPNPI, PT Hutama Karya (Persero), PT Taspen (Persero), PT Angkasa Pura II, PT Jaminan Kredit Indonesia, PT Perkebunan Nusantara Indonesia III (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, Perum Bulog, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT Berantas Abipraya (Persero).
TPST Cikole memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari ruang penampungan sampah serta ruangan untuk pengolahan sampah, dengan menerapkan SDGs yang mencakup 7 tujuan. Sampah yang diolah akan menjadi produk ramah lingkungan seperti Pupuk Organik, Ecoenzim, Plastic Press serta brick dan papan. Produk-produk tersebut dapat dikomersialkan lagi oleh masyarakat maupun sebagai bahan pelengkap sarana prasarana kawasan wisata Cikole.
Ke depan kegiatan operasional TPST Cikole akan dikelola Satgas Lembang bersih dari Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat, dengan melibatkan masyarakat sekitar lokasi wisata, komunitas, pengelola wisata, dan pemerhati sampah. (Kom-PHT/PR/2025-I-1)
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi:
Sofiudin Nurmansyah – Sekretaris Perusahaan
Telp. (021) 7805730
Fax. (021) 7805731
Informasi tambahan Perum Perhutani di www.perhutani.co.id