PIKIRAN RAKYAT (03/07/2018) | Eksplorasi jelajah wisata kehutanan di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, langsung memperoleh respons minat tinggi dari sejumlah masyarakat. Wisata kehutanan secara terpadu meliputi kawasan Rancaupas, Sunan Ibu Kawah Putih, Patuha Resort, dan Cimanggu, membuat masyarakat yang mengikutinya merasa puas.

Gambaran tersebut diperoleh dari kegiatan jelajah tur Ciwidey yang diluncurkan oleh Kesatuan Bisnis Mandiri Ekowisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, di Ciwidey, Sabtu (30/- 6/2018) dan Minggu (1/7/2018). Bagi sejumlah peserta, jelajah wisata kawasan Ciwidey secara terpadu tersebut merupakan pengalaman baru karena hanya dalam dua hari satu malam, seluruh pesona kehutanan di Ciwidey dapat disaksikan dan dinikmati.

Informasi diperoleh, selama ini para wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata kehutanan di Ciwidey, rata-rata baru hanya secara parsial mengunjungi sejumlah objek. Namun, melalui wisata terpadu, keindahan berbagai objek kehutanan di kawasan Ciwidey menjadi langsung ternikmati.

Beberapa peserta tur tersebut, senada mengatakan, wisata terpadu di kawasan kehutanan Ciwidey ternyata banyak membawa manfaat baik keperluan hiburan kesejukan alam maupun edukasi ilmu pengetahuan.

Peluncuran tur jelajah wisata terpadu kawasan kehutanan Ciwidey tersebut dibuka oleh General Manager Ecotourism Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten, Wismo Tri Kancono dan Executive Cluster Manager Ciwidey Isal Putrajaya. Peluncuran tersebut sesuai dengan jadwal, para peserta dibawa berkeliling menjelajah kawasan kehutanan di Ciwidey menggunakan kendaraan Land Rover dengan rute Kawah Putih, Brussel, Cileueur Tonggoh, Cipanganten, Rengganis, Patenggang, Cimanggu, dan Rancaupas. Dengan menaiki kendaraan tersebut, sejumlah pengunjung terkagum-kagum dengan pemandangan kawasan kehutanan Ciwidey. Dengan waktu yang hanya dua hari dan menginap semalam, semua tujuan wisata dan keindahan alam di kawasan kehutanan Ciwidey sudah dapat ternikmati.

Khusus di objek wisata Kawah Putih, para wisatawan dipandu berangkat ke Sunan Ibu pada pukul 4.00 dini hari. Pada lokasi ini terlihat sunrise alias matahari terbit. Lalu pada pagi harinya dipandu ke jembatan ponton di Kawah Putih dalam keadaan berkabut sangat segar. Salah satu daya tarik tinggi lainnya wisata hutan di Ciwidey, adalah berkuda dan memanah. Tak heran, para pengunjung langsung ramai-ramai tertarik berkuda dan memanah.

Optimalkan kunjungan

Menurut Isal Putra Jaya, eksplorasi atau jelajah kawasan kehutanan Ciwidey merupakan terobosan yang dilakukan KBM Ecotourism Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten untuk mengenalkan secara goptimal daya tarik kawasan kehutanan Ciwidey kepada masyarakat. Selama ini, masyarakat yang berkunjung ke sejumlah objek wisata kehutanan di Ciwidey rata-rata masih parsial mengunjunginya ke masing-masing objek wisata dalam sehari kunjungan.

Padahal, katanya, diketahui banyak wisatawan sebenarnya masih “haus” ingin menikmati berbagai objek wisata kehutanan di Ciwidey secara keseluruhan tetapi waktunya terbatas. Melalui terobosan yang dilakukan KBM Ecotourism melalui paket kunjungan, diharapkan para masyarakat yang meminati, menikmati seluruh lokasi dan keindahan alam kehutanan di Ciwidey dapat dilakukan secara efisien waktunya.

General Manager Ecotourism Perhutani Jawa Barat-Banten, Wismo Tri Kancono mengatakan, kawasan kehutanan Ciwidey memang masih menjadi favorit kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara. Ia melakukan terobosan melalui sistem jelajah secara paket tersebut, memang ditujukan untuk mengoptimalkan layanan bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan kehutanan Ciwidey secara terpadu.

Sumber : Koran Pikiran Rakyat, hal. 17

Tanggal : 3 Juli 2018