JATIROGO, PERHUTANI (04/09/2023) | Dalam rangka pengendalian kebakaran hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo, melaksanakan apel siaga dan melakukan pemasangan rambu-rambu himbauan bersama stakeholder terkait, dalam upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bertempat di Petak 46E-1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bakalan, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bahoro, Tuban, Sabtu (02/09).

Administratur Perhutani Jatirogo melalui Eko Purwanto Asisten Perhutani (Asper) BKPH Bahoro dalam kesempatan itu mengatakan, “Apel siaga gabungan dilaksanakan untuk membangun kesiapan bersama, dalam penanggulangan bencana Karhutla di wilayah Perhutani Jatirogo, khususnya dalam memastikan kesiapsiagaan personil, peralatan dan sarana prasarana pendukungnya,” ujarnya.

“Perhutani dalam hal ini, selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri, serta melakukan sosialisasi dan berkomunikasi aktif dengan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Eko lagi.

Sementara itu, Kapolsek Singgahan Iptu Suhardi dalam keterangannya menyampaikan, “Dalam pengendalian Karhutla semangat dan tekad kami sama, dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran, karena Karhutla bisa mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan,” ujarnya.

“Sosialisasi bahaya Karhutla harus selalu berkolaborasi dengan harapan sinergi bersama antara instansi dan masyarakat, guna memudahkan penanganan bila terjadi Karhutla dan terus berupaya merapatkan barisan, sebagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi terjadinya Karhutla,” Pungkasnya.

Kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan simulasi Karhutla, dan pemasangan rambu-rambu himbauan bahaya kebakaran hutan, simulasi ini dilaksanakan dengan harapan apabila terjadi Karhutla pihak-pihak terkait dan masyarakat dapat mengetahui upaya yang perlu dilakukan, sehingga mampu meminimalisir dampak kejadian Karhutla.

Hadir dalam apel siaga Kepolisian Resort Sektor (Polsek) dan Komando Militer Singgahan dan Bangilan, Jajaran Perhutani, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah BKPH Bahoro, dan sejumlah masyarakat petani hutan. (Kom-Pht/Jtr/eva)

Editor : LRA
Copyright © 2023