BANYUWANGI UTARA, PERHUTANI (22/09/2023) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara mengadakan Kegiatan Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran Hutan dalam rangka antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan pada musim kemarau. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan hutan wilayah kerja KPH (Kesatuan Pemangku Hutan) Banyuwangi Utara peta 47A RPH (Resort Pemangkuan Hutan) Bangsring – BKPH (Bagian Kesatuan Pemangku Hutan) Watudodol, pada Jum’at (22/09). Setelah kegiatan Apel Siaga Kebakaran Hutan lalu dilaksanakan Simulasi Kebakaran Hutan yang melibatkan berbagai pihak.

Apel Siaga dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan masyarakat dan aparat dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan. Aparat Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Banyuwangi, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi, menjadi peseta Apel dalam kegiatan Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran Hutan tersebut.

Dalam kesempatannya, Administratur KPH Banyuwangi Utara Prasetyo Lukito berharap insan Perhutani KPH Banyuwangi Utara sigap cepat tanggap dalam mengatasi kebakaran dan bencana alam lainnya serta memberikan  sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat utamanya yg berdomisili desa dekat hutan, agar tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan sehingga kelestarian hutan tetap terjaga.

Sejalan dengan Prasetyo, Camat Wongsorejo DRS. H.  Ahmad Nuril Falah menyampaikan bahwa simulasi ini menjadi penting agar setiap pihak baik masyarakat sekitar maupun aparat mengerti dan memahami sikap dan langkah yang harus diambil ketika terjadi kebakaran hutan. Ia juga berpendapat bahwa keamanan dan kelestarian hutan merupakan tanggungjawab bersama sehingga semua elemen harus memiliki peran dalam pengamanannya.

Simulasi dimulai dengan kondisi lahan terbakar dalam skala kecil yakni petugas dari personal Polhut (Polisi Hutan) akan diberikan arahan terkait memadamkan api menggunakan alat sederhana berbentuk seperti sapu (Gebyok, Jet Shooter Air dan Garu yang diberi tongkat pegangan) dengan memukulkannya ke api hingga padam sambil menghubungi Pemadam Kebakaran.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan runtutan skenario yang telah dibuat dengan harapan apel siaga ini dapat meningkatkan kesiapan menghadapi bencana kebakaran hutan. Serta memberikan gambaran bagi masyarakat dan petugas untuk menjaga lingkungan dan tidak membuang putung rokok atau membakar sampah ditempat yang berpotensi menyebabkan kebakaran. (Kom-PHT/Bwu/By)

Editor : LRA
Copyright © 2023