JPNN.COM (07/04/2023) | Perhutani melalui anak perusahaannya yakni PT Perhutani Alam Wisata memberikan kondisi terkini kawasan wisata Ranca upas yang kembali menghijau pascaadanya kerusakan akibat kegiatan motor trail pada Minggu (5/3).

Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardijana mengatakan, pascakerusakan itu pihaknya melakukan penanaman bibit guna mereboisasi lahan tersebut. Penanaman bibit itu menurutnya menggandeng berbagai pihak, mulai dari pecinta alam, warga lokal, hingga lembaga lainnya.

“Semoga langkah-langkah rehabilitasi lingkungan yang dilakukan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” kata Lucy dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/4).

Adapun sebagian lahan yang rusak itu berlokasi di dekat akses menuju kawasan hutan yang ada di Ranca upas. Area yang rusak itu sebelumnya menjadi trek bagi ratusan motor trail untuk masuk ke area itu.

Dalam foto yang ditunjukan oleh PT Perhutani Alam Wisata, tampak lahan yang sebelumnya rusak itu kini telah kembali tumbuh rumput hijau meski belum setinggi semak-semak di sekelilingnya. Ia pun memastikan kini kawasan wisata Ranca upas sudah bisa dibuka untuk umum. Namun, area yang direhabilitasi itu pun masih bersifat terbatas dan tak bisa dikunjungi wisatawan.

Menurutnya, Ranca upas kembali bisa menerima kunjungan wisata itu karena pihakya tidak ingin perekonomian masyarakat di sekitar Rancaupas menurun karena tidak ada wisatawan.

“Kami sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan operasional tempat wisata. Kalau kami tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati,” terangnya.

Ia menambahkan, dengan mulai pulihnya lahan utu, diharapkan pengelolaan tempat wisata bisa seimbang antara bisnis, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan. “Pengelola destinasi wisata alam dapat melakukan kegiatan pariwisata secara lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan di sekitar area hutan. Dengan pengelolaan yang baik, kualitas lingkungan dapat terjaga dan tetap lestari,” ujarnya. (mcr27/jpnn)

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 08 April 2023