PIKIRAN RAKYAT (10/09/2016) | Bagi kalangan masyarakat, kawasan kehutanan sering kali menjadi tempat favorit untuk mencari suasana sejuk, termasuk pula kehutanan di jalur Jalan Raya Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Paling tidak, kawasan hutan di Wanayasa tergolong lokasi yang dekat dan mudah dituju dengan rute jalan aspal nasional dan provinsi yang mulus serta lebar.
Adalah kawasan wanawisata Pasir Langlang Pa-nyawangan. Kampung Pa-sirmuncang. Desa Pusaka-mulya. Kecamatan Kiara-pedes, jang sering menjadi tujuan tempat niis. Kawasan kehutanan tersebut diketahui sering menjadi tujuan wisata hutan yang paling dekat dituju para pelancong asal Bekasi, Karawang, Cikampek, dan Subang, bahkan kini asal Jakarta.
Ditempuh melalui pertigaan Jalan Raya Purwakarta melalui Jalan Raya Wanayasa, melintasi perkampungan yang hijau serta kebun teh rakyat, berjarak 3-5 km dengan jalan aspal yang mulus berujung di Pasir Langlang Panyawangan. Namun, banyak warga sekitarnya awalnya lebih dahulu menyebut lokasi Pasir Langlang Panyawangan sebagai daerah ujung aspal” Jalan Raya Wanayasa.
Sejak memasuki kawasan perkampungan, langsung terasa sejuk dengan suasana kebun dan hutan rakyat Jalan aspal yang tergolong mulus pun kemudian agak menanjak dengan berujung di kawasan “ujung aspal”, itulah kawasan hutan Resor Wanayasa yang kini juga dikenal sebagai kawasan wanawisata Pasir Langlang Panyawangan, di wilayah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Utara.
Melihat suasananya, gerbang hutan Wanayasa tersebut terdiri atas populasi pohon pinus yang masih disadap. Namun, sejumlah pembenahan lingkungan dengan “mempercantik” kawasan wisata hutan pun sudah dilakukan, seperti bangku kayu, tempat jalur tracking downhill sepeda, camping ground, Curug Pamoyanan Indah, Curug Cimanah, dengan pemandangan Waduk Jatiluhur dan perkebunan sawit di PTPN VIII daerah Subang, serta ada bunker eks pa- sukan Jepang pada Perang Dunia II (1942-1945) lalu.
Pada Jumat (2/9/3016) lalu, tampak sejumlah muda-mudi dan anak-anak sekolah asyik bermain di hutan yang suasananya tampak bersih dan nyamantersebut. Sepasang muda-mudi yang mengaku dari Cikampek memang sengaja datang mencari suasana sejuk, nyaman, dan tertib ke kawasan hutan Wanayasa di mana seluas 3 hektare dijadikan kawasan wanawisata.
Melihat sosoknya pun, kawasan hutan Wanayasa atau wanawisata Pasir Langlang Panyawangan, juga termasuk yang berdampingan dengan areal kebun teh rakyat. Tak jauh dari gerbang di luar kawasan hutan, ada bangunan bilik sederhana milik warga di tengah kebun teh yang kadang-kadang digunakan untuk botram di tengah kebun teh sambil melihat suasana hutan Wanayasa tersebut.
Menurut Kepala Resor Pemangkuan Hutan Wanayasa Hendri, daya tarik kawasan hutan Pasir Langlang Panyawangan merupakan tujuan wisata hutan atau mts (orang Jakarta bilang ngadem) yang paling dekat dari pintu tol Cikopo, Karawang. Apalagi untuk menuju ke lokasi hutan ini, jajur Jalan Raya Purwakarta dan wanayasa tergolong lancar jika dibandingkan dengan jalur lainnya.
Disebutkan, karena lingkungannya pu-la kawasan hutan Wanayasa Pasir Langlang Panyawangan pada musim kemarau memiliki rata-rata suhu stabil sekitar 28 derajat Celsius. Tentu saja jika dalam suasana terik di kawasan utara Purwakarta, Karawang, Cikampek, Bekasi, dan Subang, orang-orang bisa langsung mencari suasana segar penuh oksigen dengan jarak dekat dan perjalanan lancar.
Sama sejumlah objek wisata lainnya di Perum Perhutani, di kawasan hutan Wanayasa Pasir Langlang Panyawangan tersebut juga melihatkan masyarakat setempat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Suasananya tampak memberi kegairahan bagi masyarakat desa hutan sekitar yang tergabung dalam LMDH Giri Pusaka, bahkan ada yang memperoleh penghargaan sebagai personel terbaik mengurus kawasan tersebut tahun 2015-2016.
Menurut Ketua LMDH Giri Pusaka, Adi Paryono, peningkatan signifikan pengunjung ke hutan Wanayasa Pasir Langlang Panyawangan terjadi sejak kawasan ini berikut jalur jalannya ditata lebih baik oleh KPH Bandung Utara tahun 2015 lalu. Biasanya yang berkunjung betah berlama-lama, mulai pukul 8.00 sampai pukul 17.00. Selain dari Purwakarta, pengunjung asal Karawang, Subang, Bekasi, dan dari Jakarta serta Bandung pun mulai berdatangan.
Menurut dia, sebenarnya jika para pengunjung mengetahui lebih banyak aspek menarik dari kawasan hutan Wanayasa Pasir Langlang Panyawangan,bisa menjadi tertarik menggali aspek sejarah di tempat ini. “Paling tidak, para pelacong yang berkunjung ke lokasi ini sepulangnya memperoleh potongan pengetahuan sejarah terkait dengan Wanayasa melalui keberadaan gua Jepang dan kisah persembunyian orang-orang Tionghoa pada masa lalu di hutan Wanayasa yang dahulu dijuluki pula Blok Nagara Cina,” ujar Adi. (Kodar SolihatrPR”) ***
Tanggal : 10 September 2016
Sumber : Pikiran Rakyat, Hal – 22