MOJOKERTO, PERHUTANI (22/11/2023) | Guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta menekan angka korban penyalahgunaan narkoba di Kota Mojokerto, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto menggencarkan sosialisasi Gerakan hidup dengan sadar, sehat, produktif, dan bahagia tanpa Narkoba. Hal dilakukan guna menekan angka korban penyalahgunaan Narkoba, Mojokerto Rabu (22/11).

Sosialisai Gerakan hidup 100% dengan sadar, sehat, produktif, dan bahagia tanpa narkoba tersebut diikuti segenap karyawan Perhutani Mojokerto dengan narasumber dari BNN Kota Mojokerto Palupi, dan Kanit Binmas Polsek Magersari Ipda Wahyuningsih.

Administratur Perhutani Mojokerto melalui wakilnya Deny Yadianurtopo menyampaikan, “Perhutani bersinergi dengan BNN Kota Mojokerto terus berupaya, baik promotiv maupun prefentiv, sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba. Setelah sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran hidup tanpa narkoba ini, tidak menutup kemungkinan akan ditindaklanjuti dengan kegiatan tes urine bagi karyawan.

“Test urine ini bukanlah sebagai jebakan, akan tetapi sebagai deteksi dini, pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika,” pungkas Deny.

Sementara itu, Palupi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa penyalahgunaan Narkoba lebih berbahaya dari bahan Adiktif, meskipun demikian, kedua benda tersebut sama bahayanya.

“Bahwa narkoba dan bahan adiktif sama bahayanya, namun tingkat kerusakan yang didapat akan lebih besar penyalahgunaan Narkotika, hal tersebut dikarenakan kandungan zat dalam narkotika lebih berbahaya dari bahan adiktif,” tutur Palupi.

Selain pemaparan materi terkait Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), sosialisasi juga diadakan sesi tanya jawab, terkait beberapa hal, diantaranya terkait legalisasi ganja, serta perbedaan hukum di Indonesia dengan hukum di luar Negeri, juga terkait perlindungan bagi saksi pelapor, dan batasan rehabilitasi.

Terpisah, Kanit Binmas Polsek Magersari Mojokerto, Ipda Wahyuningsih menyampaikan dalam kesempatan itu, berpesan untuk senantiasa menjaga ketertiban, keamanan dan menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing menjelang Pemilu serentak 2024.

“Media sosial juga merupakan salah satu faktor pemicu penyalahgunaan narkoba. Terdapat bukti bahwa remaja dan dewasa muda sangat mudah terpapar pada situs-situs porno dan gambaran penggunaan narkoba melalui media sosial,” katanya.

“Eksposure melalui media baru/situs jejaring sosial telah meningkat pesat. seolah sudah mengubah norma dan kondisi sosial masyarakat, setidaknya sebagian telah menjelaskan dampak/gambaran yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba. Untuk itu sebagai orang tua dituntut untuk senantiasa bersikap bijak dalam bermedsos,” pungkas Ipda Wahyuningsih. (Kom-Pht/Mjkt/Anud)

Editor : LRA
Copyright © 2023