SINDONEWS.COM (28/11/2019) | Badan Otorita Borobudur (BOB) akan mengembangkan destinasi wisata di Perbukitan Menoreh yang meliputi tiga Kabupaten, yakni Kulonprogo, Magelang, dan Purworejo. Sejak setahun lalu, telah dikembangkan Glamping De Loano sebagai protipe pariwisata. Ke depan akan dikembangkan kawasan seluas 309 hektare dengan melibatkan peran aktif dari masyarakat.
“Kita akan kembangkan destinasi wisata penyangga dengan melibatkan masyarakat,” kata Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, BOB, Bisma Jatmika, Rabu (27/11/2019).
BOB berkomitmen menjamin keikutsertaan warga dalam pengembangan kawasan pariwisata. Salah satunya dengan pembangunan kawasan wisata Gunung Jaran dengan pengelolaan Desa Wisata Nglinggo. Desa Wisata Nglinggo akan dikembangkan, termasuk mengelola hutan pinus seluas 2 hektare milik Perhutani. Termasuk melibatkan masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada, salah satunya penyadapan getah pinus.
“Offroad di Nglingo ini menjadi atraksi wisata di kawasan BOB dalam zonasi pengembangan,” ujarnya.
Direktur Keuangan Umum dan Komunikasi Publik, BOB, Sigit Widiyanto mengatakan, pihaknya juga akan melaksanakan tugas koordinatif meliputi tiga kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN). Di antaranya Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, serta Semarang-Karimun Jawa dan sekitarnya.
“Masterplan di zona otorita sudah dibuat dan nantinya jadi semacam panduan besar membuat actionplan, dalam 3 hingga 5 tahun ke depan,” katanya.
Warga akan dilibatkan dalam proses pembangunan maupun dalam kegiatan atraksi budaya. Atraksi budaya akan menjadi salah satu daya tarik pariwisata yang melibatkan masyarakat. BOB juga akan membangun gardu pandang untuk melihat Candi Borobudur dari ketinggian. Lokasinya ada di Gunung Jaran, Desa Pagerharjo, Kecematan Samigaluh.
Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Agus Rochiyardi menambahkan, lahan yang diproyeksikan sebagai area wana wisata adalah milik Perhutani. Nantinya dikembangkan resort, restoran hingga hotel untuk menginap wisatawan, di mana warga sekitar bisa menapat kemanfaatannya.
“Glamping De Loano hanya sebagai etalase. Kalau ada investor silakan masuk dan kita akan kembangkan di sisi lain,” katanya.
BOB, kata dia, telah melakukan kajian akademis dan sejumlah pelatihan untuk pengembangan SDM di sekitar lokiasi wisata. Mulai dari pelatihan pengolahan kopi, hingga melibatkan warga dalam pengembangan Glamping.
Sumber : sindonewscom
Tanggal : 28 November 2019