TantoBPBDMJK@2014 copyMOJOKERTO, PERHUTANI (27/12) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto  menetapkan Kabupaten Mojokerto dalam siaga bencana. Menyusul musim hujan, banyak wilayah berpotensi terjadi bencana alam. Seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir bandang. Hal tersebut dinyatakan pada saat Apel Siaga Penanggulangan Bencana Alam, Jumat.

Hal tersebut merupakan respon dari sejumlah pohon roboh di beberapa wilayah di Mojokerto karena disapu puting beliung.

Sejumlah titik wilayah di Kabupaten Mojokerto juga terjadi longsor, termasuk di jalan poros Mojokerto–Lamongan yang masuk kawasan hutan.

Kepala pelaksana Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Tanto Suhariyadi  mengatakan bahwa  siaga darurat ini sebenarnya sudah ditetapkan sejak Nopember 2014.  Ini setelah BPBD Provinsi Jawa Timur menetapkan siaga darurat selama musim penghujan.

“Siaga bencana ini untuk memetakan wilayah yang terus di waspadai karena berpotensi banjir dan luapan air sungai. Karena volume musim hujan sekarang sudah cukup tinggi”, tambahnya.

Di lereng Gunung Penanggungan dan Gunung Weliring. Meliputi kawasan Desa Seloliman Trawas, sebagian desa di Kecamatan Ngoro sampai Obyek Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet. ”Beberapa hari ini kami sudah menerima laporan, di Trawas sudah terjadi hujan lebat. Nah ini yang perlu kita waspadai, curah air dari hulu ke hilir”, tegasnya.

Saat ditanya sampai kapan kewaspadaan bencana alam akan berlangsung? Tanto mengaku, informasi yang diperoleh dari BMKG Karang Tretes, Malang, curah hujan tinggi disertai angin kencang masih akan terjadi hingga puncaknya pada Januari mendatang.

”Di tengah waspada bencana ini tentu kami terapkan siaga. Termasuk nanti melibatkan Perhutani, TNI/Polri dan dinas-dinas terkait bila suatu saat terjadi bencana di beberapa titik”, pungkasnya. (Kom Pht Mjk / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014