PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan fasilitas pinjaman kepada Perum Perhutani dalam bentuk kredit investasi maupun kredit modal kerja sebesar Rp 1,964 triliun. Pembiayaan tersebut digunakan oleh BUMN pengelola hutan di Jawa ini, untuk belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp964 miliar dan belanja operasional (operational expenditure/opex) sebesar Rp 1 triliun.
Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI Asmawi Syam mengatakan, perseroan siap mendukung pembiayaan Perhutani karena ini merupakan sinergi antar BUMN yang baik.
Selain itu menurut Asmawi Perhutani merupakan BUMN yang sangat sehat dan mencetak laba ratusan miliar dalam tiga tahun terakhir, namun belum tersentuh fasilitas kredit. “Kami yakin fasilitas pembiayaan yang kami sediakan ini akan mampu membuat perhutani semakin fokus dan mampu dalam melaksanakan pengembangan bisnis serta investasi usahanya,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Selain mendukung pembiayaan, Asmawi mengatakan BRI juga akan memberikan layanan payroll kepada karyawan Perhutani. “Adapun untuk payroll, kami telah memiliki sistem pembayaran khusus yang sangat sesuai untuk institusi yang memiliki jumlah karyawan besar,” ujamya.
Di tempat yang sama Direktur Keuangan Perhutani ANS Kosasih mengatakan pembiayaan tersebut merupakan hal yang sangat dibutuhkan perusahaan. Menurut Kosasih selama ini perusahaan belum tersentuh kredit karena mampu membiayai kebutuhan dari kantong sendiri. “Dengan berjalannya waktu, hal tersebut sudah tidak sesuai lagi. Perhutani mengalami keterlambatan dalam pengembangan usahanya karena banyak pesaing didalam maupun luar negeri yang lebih mampu melakukan pengembangan usaha,” ujarnya.
Kosasih menambahkan dengan adanya pembiayaan ini kemampuan pengembangan industri dan investasi bisnis Perhutani sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja. “Di akhir 2010 Perhutani telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3 triliun dan mencetak laba sebelum pajak sekitar Rp 325,45 miliar. Kami yakni dapat mencetak laba hingga Rp 1 triliun dalam 2-3 tahun ke depan,” paparnya.
Sebagai informasi, sejak didirikannya Direktorat Bisnis Kelembagaan dan BUMN pada tahun 2007, saat ini snrlah ada sekitar 56 perusahaan BUMN yang telah.mernperoleh fasilitas kredit baik cash loan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi, serta non cash loan dalam bentuk penyediaan fasilitas seperti Bank Garansi, LCI- SBLC dan lainnya.
Komitmen pemberian kredit BRI dalam bentuk cash loan kepada BUMN sampai saat ini telah mencapai Rp 54 triliun dengan outstanding sekitar Rp 29 triliun. Selain rencana kerjasama dalam bidang pembiayaan tersebut, Bank BRI juga akan menjadi Bank yang akan menyalurkan pembayaran gaji kepada sekitar 25.000 karyawan Perum Perhutani di Iawa dan Madura.
Penyaluran upah atau gaji karyawan melalui BRI merupakan solusi yang tepat, karena jaringan unit kerja BRI sangat dekat dengan unit-unit operasional Perum Perhutani. Ditambah lagi, BRI telah berpengalaman dalam menyalurkan pembayaran gaji institusi-institusi besar seperti Kementerian Agarna, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri, Kementerian PU, dan lain- lain.
Sementara menyoal Wealth Management, BRI yakin bisa lolos pemeriksaan Bank Indonesia (BI) terkait penghentian layanan prioritas banking terhadap 23 bank. Sesuai rencana pada 2 Juni 2011 BI akan memutuskan bank-bank mana saja yang layak untuk melanjutkan layanan prioritas banking ini. BI telah mengevaluasi kembali temuan-temuan pada saat pemeriksaan yang akan menjadi acuan apakah bank-bank tersebut sudah layak untuk memberikan layanan prioritas banking.
Nama Media : HARIAN NERACA
Tanggal : Selasa, 31 Mei 2011 hal 9
Penulis : Rin
TONE : POSITIVE