TUBAN, PERHUTANI (15/01/2024)  | Memasuki musim penghujan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban gelar penanaman bersama dengan Komunitas Penyelamat Ular Exalos Indonesia di wilayah hutan Panceng Kabupaten Gresik, pada Minggu (14/01). Bibit yang ditanam yaitu bibit tanaman bambu dengan total 300 bibit.

Dipilihnya jenis tanaman bambu yaitu karena bambu merupakan jenis tanaman pengikat air tanah yang kuat sehingga dapat menjaga kandungan air tanah dan juga sebagai tempat yang sering digunakan untuk  berkembang biaknya ular. Keberadaan ular merupakan esensial untuk menjaga dari kepunahannya dan sebagai penyangga ekosistem lingkungan.

Administratur Perhutani KPH Tuban Bayu Nugroho menyampaikan agar keseimbangan lingkungan dan ekosistem terus dijaga. Ia menyebutkan keberadaan ular bisa meminimalkan jumlah tikus yang populasinya makin banyak dan berpotensi merugikan keberhasilan tanaman tumpangsari masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa sinergi dengan para pecinta lingkungan perlu dilakukan agar upaya melestarikan lingkungan dan hutan bisa dilakukan bersama sama.

Sementara itu, Koordinator Exalos Indonesia, Edson menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk bersinergi dengan Perhutani. Ia menjelaskan bahwa misi komunitasnya untuk menjaga kepunahan ular dapat disalurkan di hutan wilayah Panceng Perhutani KPH Tuban melalui kerjasama tersebut. Ia berharap melalui penanaman bersama tersebut dapat mengembalikan hunian ular yang rusak karena bambu banyak ditebang sehingga banyak ular yang berpindah ke hunian masyarakat karena kelaparan yang berpotensi untuk membahayakan masyarakat. (Kom-PHT/Tbn/Yuli).

Editor : Lra
Copyright©2024