WARTAEKONOMI.CO.ID (17/07/2019) | Perum Perhutani mengadakan kick off SNI ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) bersama dengan PT Integra Solusi Optima selaku konsultan yang dihadiri segenap Direksi Perhutani dan kepala divisi lingkup kantor pusat.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen 4T perusahaan dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) yang telah ditetapkan pada awal 2019.

Direktur Utama Perhutani, Denaldy M Mauna dalam sambutannya menjelaskan bahwa penerapan tata kelola perusahan tidak menutup kemungkinan adanya potensi penyimpangan pada pelaksanaannya.

“Kami akan terapkan SNI ISO 37001 dengan harapan Perhutani ke depan menjadi perusahaan yang bersih dari penyuapan, penggelembungan anggaran, pemotongan uang kerja, dan benturan kepentingan sebagai pondasi yang penting menuju perusahaan kelas dunia,” jelas Denaldy dalam keterangannya, Selasa (16/7/2019).

Ia juga meminta segenap kepala divisi kantor pusat maupun kepala divisi regional beserta jajarannya untuk membantu menyajikan data-data yang dibutuhkan dalam proses gap analisis oleh konsultan.

Asal tahu saja, komitmen 4T terdiri dari, pertama, tolak penyuapan (disuap dan/atau menyuap), penyogokan, pemerasan, dan gratifikasi (penerimaan hadiah/cinderamata, jamuan makan dan/atau hiburan dan/atau fasiltas entertainment, dan/atau wisata/voucer dana atau potongan harga dan atau parsel pihak yang diduga terkait dengan jabatan penerima atau tidak sah secara hukum).

Kedua, tolak penggelembungan anggaran, penyimpangan pertanggungjawaban dan laporan fiktif. Ketiga, tolak pemotongan uang kerja dan cashback. Keempat, tolak benturan kepentingan dan/atau intervensi dari pihak-pihak yang diduga terkait dengan tidak sah secara hukum.

“Perhutani akan menindak tegas siapa pun oknum yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tutup Denaldy.

 
Sumber : wartaekonomi.co.id
Tanggal : 17 Juli 2019